Otoritas Arab Saudi Tangkap Dua Anggota Kerajaan

Otoritas Arab Saudi dikabarkan menangkap dua anggota senior kerjaan terkait dengan isu kudeta di negara kerajaan itu
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud. (Fot: Tagar/ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf).

Dubai - Arab Saudi menangkap dua anggota senior keluarga kerajaan Saudi yakni adik Raja Salman, Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, serta keponakan raja, Mohammed bin Nayef. Ini informasi dari dua sumber yang mengetahui penangkapan tersebut.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman, putra Raja Salman sekaligus penguasa de facto negara pengekspor minyak utama dunia itu serta sekutu AS, berupaya memperkuat kekuasaan sejak menggulingkan sepupunya, Mohammed bin Nayef, sebagai pewaris takhta dalam kudeta kerajaan 2017. Ia memerintahkan penahanan sejumlah bangsawan dalam aksi antikorupsi selama akhir tahun itu.

Salah satu sumber mengungkapkan penangkapan berlangsung pada Jumat. Reuters belum berhasil menentukan alasan dibalik penahanan tersebut. Sementara itu, The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan penahanan dua anggota kerajaan tersebut pada Jumat pagi dan menyebutkan penahanan terkait dengan percobaan kudeta.

Pejabat Arab Saudi belum dapat dihubungi untuk diminta komentar pada Sabtu, demikian juga dengan pemerintah pusat. Pangeran Ahmed merupakan satu-satunya dari tiga orang yang duduk di Dewan Kesetiaan, yang terdiri atas anggota senior keluarga Al Saud berkuasa, yang tak sudi Mohammed bin Salman menjadi putra mahkota pada 2017, demikian menurut sumber sebelumnya.

Disebutkan pula, sejak saat itu gerak gerik Mohammed bin Nayef dibatasi dan diawasi. Sejumlah sumber mengatakan beberapa bangsawan yang berupaya mengubah garis suksesi menganggap Ahmed, satu-satunya saudara laki-laki Raja Salman yang masih hidup, sebagai pilihan yang mungkin akan memperoleh dukungan dari anggota kerajaan, aparat keamanan dan sejumlah kekuatan Barat. (Reuters/Antara). []

Berita terkait
Raja Salman: Misil Houthi Pernah Sasar Kota Suci Makkah
"Realitas ini kembali menunjukkan kepada dunia bahaya prilaku Iran di kawasan, pelanggaran atas prinsip-prinsip hukum internasional dan pengabaian atas nilai-nilai, etika, dan bertetangga baik"
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.