Jakarta - Hewan babi identik dengan bau tak sedap karena biasanya dikembangkan di peternakan becek dan berlumpur. Namun di peternakan babi Huateng berbeda, demi menyedot wisatawan mereka berinovasi menggunakan teknologi bebas bau dan higienis.
Peternakan babi ini mengadopsi teknologi terkini agar bau tak sedap benar-benar tak muncul dari peternakan. Di sini juga tak ada pijakan kaki berlumpur karena mengangkat konsep pertanian cerdas dan hijau.
"Banyak fasilitas untuk orang tua dan anak-anak," kata perwakilan dari Peternakan Huateng, yang belum lama mulai merambah sektor pariwisata, dikutip dari laman China Daily.
Sebab itu tidak ada bau busuk di sekitar peternakan
Letaknya di Tongxiang, Provinsi Zhejiang, China. Selain mengangkat kebersihan, peternakan ini diberi beragam fasilitas, mulai dari taman bermain, perpustakaan, rumah kaca, dan kebun binatang mini.
Ketika rasa lapar mulai muncul setelah mengitari lokasi wisata, di kompleks peternakan ini tersedia restoran yang juga menyediakan daging babi barbekyu. Bagi yang ingin menyantap menu daging hewan lainnya juga tersedia di sini.
Ilustrasi Babi. (Foto: Pixabay/RoyBuri)
Lokasi dan varian hiburan yang higienis membuat tempat wisata ini ramah anak dan manula. Tak ayal, menurut pengelola, jumlah rata-rata kunjungan peternakan ini mencapai 1.000 orang per hari.
"Jika cuaca bagus. Tempat parkir di luar selalu penuh dengan mobil," kata seorang penduduk setempat.
Salah satu teknologi yang berkontribusi pada bersihnya peternakan ini terdapat di proses pengolahan limbah babi. Staf peternakan di sini rajin membersihkan kandang, dan menjadikan kotoran babi sebagai pupuk organik biochar.
Jenis pupuk biochar mengandung nutrisi dan memberikan retensi air yang kuat. Perwakilan peternakan mengungkapkan, biochar telah menjadi sumber pemasukan lain untuk Hiuteng. "Sekitar 20.000 metrik ton pupuk organik terjual setiap tahunnya," ujarnya.
Sedangkan urine babi diolah menjadi pupuk cair dan air limbah sekunder yang dibersihkan terlebih dahulu kemudian diberikan ke kolam ikan.
Sementara area rumput yang luas dalam perkebunan, menggunakan ekstrak tumbuhan murni dalam bentuk kabut halus. Fungsinya untuk mendisinfeksi dan menghilangkan bau babi di peternakan. "Sebab itu tidak ada bau busuk di sekitar peternakan," kata perwakilan Huateng.
Sukses membuat peternakan babi bersih dan bebas dari bau, Huateng mengembangan teknologi yang telah dipakai di peternakannya. Huateng memperkuat penelitian dengan mendirikan lembaga studi bernama Akademi Teknik China. Sejumlah ahli dari Universitas Zhejiang, dan Universitas Nasional Singapura digaet dalam penelitian tersebut.