Jakarta – Pakar Politik dan hukum Universitas Nasional Saiful Anam, melihat adanya dinamika internal yang terjadi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) jelang Pilpres 2024. Jika Megawati Soekarnoputri gagal mengelola perbedaan didalam internal partai.
Hal itu dikarenakan ada tiga faksi di internal PDIP, yaitu faksi Puan Maharani, Ganjar Pranowo, dan faksi yang menginginkan presiden tiga periode. Dari ketiga faksi tersebut bisa saja bertambah jika manajemen silang pendapat tidak diakomodasi dengan baik.
Oleh sebab itu, Pakar Politik lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati, mengatakan bahwa hal ini tergantung dari bagaimana sosok ketua umum bisa mengelola masing-masing faksi tersebut.
PDIP ini lahir dari faksi yang ada dalam tubuh PNI dan juga Megawati karena beliau juga anak kandung dari bung Karno sehingga pengkultusan trah sangat kental dalam kubu PDIP.
Wasisto Raharjo Jati saat diwawancarai Cory Olivia di kanal YouTube Tagar TV. (Foto: Tagar/Selfiana)
“Karena kalau semua faksi itu menguat dalam satu partai justru akan menjadi sebuah partai cloning akhirnya,” ujar Wasisto Raharjo Jati saat diwawancarai Tagar TV, Rabu, 30 Juni 2021.
Berdasarkan pengalaman PDIP dahulu pernah mengalami beberapa faksi yang kemudian menghasilkan beberapa partai seperti partai demokrasi pembaruan, partai pelopor, dan partai nasional kemerdekaan.
Artinya, lanjut Wasisto, seberapa masifnya faksi tersebut dapat menggaet semua kalangan di PDIP namun jika bukan dari trah Soekarno, maka faksi tersebut akan surut.
“PDIP ini lahir dari faksi yang ada dalam tubuh PNI dan juga Megawati, karena beliau juga anak kandung dari bung Karno, sehingga pengkultusan trah sangat kental dalam kubu PDIP,” ujar Wasisto.
Hal ini yang menjadi faksi dari trah Soekarno lebih kuat dibanding diluar trah Soekarno. PDIP sendiri selalu mengajukan nama-nama untuk nominasi dari internalnya sendiri daripada eksternal, hal tersebut sepertinya sudah menjadi budaya dari partai PDIP dalam mengajukan kandidat.
- Baca Juga: LIPI: Karakter Politik Puan Maharani Menurut Tanggal Lahir
- Baca Juga: Karakter Ganjar Pranowo Sebagai Kandidat Pilihan Capres 2024
Wasisto juga mengatakan bahwa Jika ke depannya PDIP masih mengedepankan ego nya dan tidak mengindahkan semua aspirasi dari partai mitra koalisi, maka tidak menutup kemungkinan PDIP dapat menjadi musuh bersama.
“Untuk saat ini mungkin PDIP lebih mengevaluasi lagi beberapa manuver politis yang dilakukan oleh kadernya sendiri. Karena yang kita lihat saat ini beberapa manuver politis yang dilakukan dari kader DPP atau daerah seperti Ganjar, maka membuat persepsi publik bahwa partai PDIP sedang tidak stabil,” ujarnya.
Wasisto juga menyarankan sebelum ada pernyataan-pernyataan yang dilontarkan ke publik , harus ada mekanisme manajemen konflik internal bagi PDIP untuk mengevaluasi pernyataan yang blunder tidak sampai keluar ke publik yang dapat mengganggu kohesivitas partai.
(Selfiana)