Jakarta – Pakar Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati, mengatakan sangat kecil kemungkinan untuk Presiden Joko Widodo me-reshuffle Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan.
Meskipin Ketua Umum Pro Demokrasi Iwan Sumule secara blak-blakan meminta agar Presidne Joko Widodo memecat Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan.
“Kita harus tahu yang mengangkat Pak Jokowi ke level nasional ya Pak Luhut, sehingga kita bisa menerka sangat kecil kemungkinan jika Pak Luhut diganti,” ujar Wasisto Raharjo Jati saat diwawancarai Tagar TV, Senin, 12 Juli 2021.
Ucapan seperti itu memang bisa mengundang banyak interpretasi, karena masuknya TKA memang di saat negara lain menutup perbatasan kita malah terbuka dengan adanya TKA.

Kedekatan antara Presiden dan Menteri Luhut, kata Wasisto, tidak hanya sebatas kedekatan pribadi. Namun, ada faktor kedekatan bisnis, Karena Luhut merupakan salah satu investor yang menanam modal di grup perusahaannya Presiden Jokowi.
“Ucapan seperti itu memang bisa mengundang banyak interpretasi, karena masuknya TKA memang di saat negara lain menutup perbatasan kita malah terbuka dengan adanya TKA. Tetapi tidak bisa kita pungkiri bahwa investasi luar negeri itu penting bagi negara kita,” ujarnya.
Sebelumnya Iwan Sumule mengunggah twit yang berisikan meminta kepada Presiden Jokowi untuk segera memecat Menteri Luhut karena dinilai sering membuat kemarahan pada masyarakat.
"Kalau saja @jokowi berani memecat Luhut, kemungkinan dapat meredakan amarah rakyat, bahkan mungkin dapat 'Simpati-XL' dari rakyat. Iya nggak sih?" ujar Iwan Sumule dalam cuitannya. Iwan beranggapan dengan memecat Luhut dapat meredakan amarah masyarakat.
Sedangkan Wasisto menilai bahwa simpati dari masyarakat saat ini, yaitu tergantung dari bagaimana pola penanganan pandemi seperti vaksinasi, bansos, dan alat kesehatan telah berjalan dengan baik.
“Kalau itu disempitkan dengan pemecatan pak Luhut atau beliau di geser di posisi tertentu, itu dua hal yang berbeda karena sudah mengandung unsur yang sangat politis. Karena pandemi ini sering jadi isu yang dipolitisasi,” ucap Wasisto.
Wasisto juga mengatakan bahwa Luhut juga menjadi tameng Presiden Jokowi untuk meredakan tekanan dari partai koalisinya.
“Kalaupun pak Luhut diganti siapa yang menjadi backupannya pak Jokowi, Karena kalau mengandalkan partai koalisi tentu juga rentan di ego. Sehingga, Pak Luhut ini sebagai stabilitator,” ujarnya.
(Selfiana)