Sleman - Pengelola objek wisata Tebing Breksi yang ada di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman melakukan terobosan dengan membuat paket-paket wisata baru. Paket itu dimaksudkan agar bisa memaksimalkan kunjungan objek wisata di sekitarnya.
Kepala Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan Mujimin mengatakan paket wisata yang baru itu supaya wisatawan tidak hanya tertuju mengunjungi Tebing Breksi saja. “Tapi juga ke destinasi di Desa Sambirejo lainnya,” katanya ditemui di kawasan Tebing Breksi, Kabupaten Sleman pada Selasa 10 Desember 2019.
Mujimin mengungkapkan beberapa destinasi yang juga menarik di desanya yakni Batu Papal, Watu Payung, juga Spot Riyadi. Ada pula wisata heritage seperti Candi Ijo, Candi Banyunibo, juga Candi Barong. “Melalui paket wisata ini, kunjungan bisa semakin merata ke objek-objek wisata yang lain. Supaya lebih banyak masyarakat di sekitarnya yang terbedayakan,” ucapnya.
Mujimin juga menyebut wisatawan yang berminat untuk memakai paket wisata itu nantinya bisa mendapatkan cinderamata serta diajak untuk menikmati kuliner khas. “Ada banyak sentra usaha mikro kecil menengah di Sambirejo,” ujarnya.
Melalui paket wisata ini, kunjungan bisa semakin merata ke objek-objek wisata yang lain.
Paket wisata ini akan dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Wisatawan yang disasar yakni dari kalangan umum maupun pelajar. “Pelajar juga, karena selama ini yang mendominasi kunjungan di Breksi,” kata Mujimin.
Mujimin mengatakan wisata Tebing Breksi awalnya hanya bekas lokasi penambangan batu alam. Kemudian ditutup pemerintah setempat sejak 2014 untuk pelestarian lingkungan. Kemudian pada 2016 lalu mulai beroperasi sebagai kawasan wisata. Menjadi spot yang menarik untuk berswafoto dan mampu menghadirkan lebih dari 15 ribu wisawatan saat akhir pekan.
Dalam pengelolaannya pun memaksilkan Sumber Daya Manusia (SDM) dari masyarakat setempat. Mulai dari pemandu wisata, sampai petugas parkir. Pendapatan Asli Desa (PAD) Sambirejo yang awalnya pertahun hanya Rp 10 juta. Namun setelah adanya objek wisata ini bisa mencapai Rp 500 juta.

Sejarah singkat objek wisata Tebing Breksi
Seperti yang dikutip wikipedia.org, sebelum menjadi tempat wisata, lokasi Tebing Breksi sebelumnya adalah tempat penambangan batuan alam. Kegiatan penambangan ini dilakukan oleh masyarakat sekitar. Di sekitar lokasi penambangan terdapat tempat-tempat pemotongan batuan hasil penambangan untuk dijadikan bahan dekorasi bangunan.
Sejak tahun 2014, kegiatan penambangan di tempat ini ditutup oleh pemerintah. Penutupan ini berdasarkan hasil kajian yang menyatakan bahwa batuan yang ada di lokasi penambangan ini merupakan batuan yang berasal dari aktivitas vulkanis Gunung Api Purba Nglanggeran. Kemudian lokasi penambangan ditetapkan sebagai tempat yang dilindungi dan tidak diperkenankan untuk kegiatan penambangan.
Setelah penutupan aktivitas tambang tersebut, masyarakat mendekorasi lokasi bekas pertambangan ini menjadi tempat wisata yang layak untuk dikunjungi. Tepatnya pada bulan Mei 2015, Tebing Breksi ini diresmikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X sebagai tempat wisata baru di Yogyakarta. []
Baca Juga:
- Spot Foto Keren di Wisata Hutan Pinus Pengger Bantul
- Yogyakarta Menuju Pusat Pariwisata Terkemuka di Asia
- Air Terjun Jurang Pulosari Wisata Asri di Yogyakarta