Surabaya - Kepolisian Daerah Jawa Timur mencatat penurunan angka kecelakaan lalu lintas di tengah pandemi Covid-19 atau virus corona. Penurunan angka kecelakaan diprediksi karena adanya anjuran pemerintah terkait social dan physical distancing mencegah pandemi Covid-19.
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Budi Indra Dermawan mengatakan penurunan angka kecelakaan di Jawa Timur mencapai 71,21 persen. Angka ini dicatat dimulai dari Januari hingga April 2020.
Angka kecelakaan di Jatim ini hampir turun karena ini tingkat kesadaran masyarakat tinggi, kedua lalu lintas semakin lengang jadi bisa ditekan.
"Data yang ada sejak Januari hingga April 2020, kasus kecelakaan menurun hingga 5.507 kasus dari angka kecelakaan hingga April 2019," kata Budi di Mapolda Jawa Timur, Kamis, 2 April 2020.
Penurunan angka kecelakaan ini menurut Budi, karena tingkat kesadaran masyarakat cukup tinggi. Serta imbauan pemerintah membuat jalanan di Jatim tak terlalu ramai.
"Angka kecelakaan di Jatim ini hampir turun karena ini tingkat kesadaran masyarakat tinggi, kedua lalu lintas semakin lengang jadi bisa ditekan," imbuh dia.
Budi merinci jumlah kecelakaan mulai 1 Januari hingga 1 April 2019, berjumlah 7.734 kasus. Dengan 770 orang meninggal dunia, 191 orang luka berat dan 5.936 luka ringan.
Selain itu, Budi mengaku jumlah kecelakaan terjadi di Jatim sampai hari ini sebanyak 2.227. Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan hampir 5.507 kasus.
"Jadi masyarakat cukup tertip dan kesadaran keselematan berkendara mereka cukup tinggi," ujar dia.
Dengan adanya pandemi virus corona di beberapa jalan di Jatim menurut Budi terjadi kelengangan. Bahkan di Kota Surabaya pun jalanan biasanya macet pun kini tak terlihat hal semacam itu.
"Benar, memang saat ini jalan-jalan di Jatim cukup lengang, karena masyarakat juga diimbau untuk di rumah saja untuk memutus ranti penyebaran virus corona," tutur dia.

Golkar Jatim Produksi Hand Sanitizer Massal
Guna mengatasi kelangkaan hand sanitizer, Dewan Pimpinan Daerah I Golkar Jawa Timur melakukan aksi sosial dengan memproduksi cairan pembersih tangan tersebut secara massal. Pembuatan hand sanitizer ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.
Ketua DPD Golkar Jawa Timur Sarmuji mengatakan pihaknya sudah membuat instruksi agar seluruh DPD II melaksanakan aksi sosial baik seperti penyemprotan disinfektan, pembagian hand sanitizer, masker dan aksi sosial lainnya. Namun dari berbagai aksi sosial tersebut ada kebutuhan yang saat ini masih jauh dari cukup, terutama kebutuhan hand sanitizer.
"Melalui berbagai pertimbangan DPD Golkar Jatim memutuskan untuk memproduksi secara massal hand sanitizer dengan menggandeng ahli farmasi,” kata Sarmuji.
Setelah memproduksi Golkar Jatim ribuan liter hand sanitizer dibagikan untuk mengatasi kebutuhan masyarakat khususnya mereka yang terpaksa harus keluar seperti tenaga medis, ojek online, dan sopir taksi. Untuk yang tidak keluar rumah cukup dengan mencuci tangan dengan sabun.
“Ribuan liter hand sanitizer itu nanti akan dibagi dalam puluhan ribu botol yang sudah disiapkan,” tuturnya.
Samuji berharap agar pembuatan hand sanitizer secara massal juga dilakukan serentak di DPD II Golkar seluruh Jawa Timur.
“Seluruh pengurus dan kader kita imbau semaksimal mungkin berbuat untuk masyarakat dalam rangka mencegah penularan Covid-19,” kata dia. []