Jakarta – Setidaknya lima superyacht (kapal mesiar mewah) milik miliarder Rusia berlabuh atau berlayar pada Rabu, 2 Maret 2022, di Maladewa, negara kepulauan di Samudra Hindia yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat (AS). Ini berdasarkan data pelacakan kapal.
Kedatangan kapal-kapal itu di kepulauan di lepas pantai Sri Lanka terjadi menyusul hujan sanksi Barat terhadap Rusia sebagai pembalasan atas invasi ke Ukraina yang dilakukan pada 24 Februari 2022.
Pada hari Rabu, 2 Maret 2022, malam Forbes melaporkan bahwa Jerman telah menyita mega yacht milik miliarder Rusia, Alisher Usmanov, di galangan kapal Hamburg.
Usmanov masuk dalam daftar miliarder yang akan menghadapi sanksi dari Uni Eropa pada Senin, 28 Februari 2022. Sebuah laporan Forbes berdasarkan tiga sumber di industri kapal pesiar mengatakan kapal pesiar Dilbar setinggi 512 kaki miliknya, senilai 600 juta juta dollar AS, disita oleh pihak berwenang Jerman.
Sebelumnya, superyacht Clio, yang dimiliki oleh Oleg Deripaska, pendiri raksasa aluminium Rusal, yang disetujui oleh AS pada 2018, berlabuh di Ibu Kota Male pada Rabu, 2 Maret 2022. Ini menurut data perkapalan MarineTraffic.

Titan, yang dimiliki oleh Alexander Abramov, salah satu pendiri produsen baja Evraz, tiba pada 28 Februari 2022.
Tiga kapal pesiar lainnya milik miliarder Rusia terlihat berlayar di perairan Maladewa pada Rabu, 2 Maret 2022, data menunjukkan. Mereka termasuk Nirvana setinggi 88 meter yang dimiliki oleh orang terkaya Rusia, Vladimir Potanin. Sebagian besar kapal terakhir terlihat berlabuh di pelabuhan Timur Tengah pada awal tahun ini.
AS telah mengatakan akan mengambil tindakan tegas untuk menyita properti orang-orang Rusia yang terkena sanksi (ah/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []
Putin Tidak Boleh Dibiarkan Langgar Aturan Hukum Internasional
Menlu Jerman Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Berdasarkan Kebohongan
Presiden Putin Akan Bayar Mahal Atas Invasi Rusia ke Ukraina
TV Rusia dan Sputnik Dilarang di Uni Eropa