Parlemen Korea Selatan Setujui Pemakzulan Presiden Yoon

Parlemen Korea Selatan menyetujui usulan pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol dengan 204 suara, menjadikannya presiden ketiga yang dipakzulkan dalam sejarah demokrasi Korea Selatan.
Parlemen Korea Selatan memutuskan pemakzulan Presiden Yoon. Sumber: news.naver.com

Parlemen Korea Selatan memutuskan untuk menyetujui usulan pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol pada hari Jumat, 14 Desember 2024. Dalam sidang pleno parlemen, usulan pemakzulan mendapat dukungan 204 suara dari total 300 anggota parlemen yang hadir, melebihi ambang batas 200 suara yang diperlukan. Dengan demikian, Presiden Yoon secara resmi diberhentikan dari tugasnya, meskipun statusnya sebagai presiden tetap dipertahankan hingga putusan akhir dari Mahkamah Konstitusi.

Penetapan pemakzulan ini merupakan yang ketiga dalam sejarah demokrasi Koreaatan, setelah Presiden Roh Moo-hyun pada tahun 2004 dan Presiden Park Geun-hye pada tahun 2016. Sejak pengiriman surat pemakzulan ke Istana Presiden pada pukul 19:24, Presiden Yoon tidak lagi memiliki wewenang sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Namun, gelar dan perlindungan keamanan sebagai presiden tetap berlaku hingga putusan akhir Mahkamah Konstitusi.

Sebagai langkah selanjutnya, Menteri Pertama Han Duck-soo akan mengambil alih tugas dan wewenang Presiden Yoon. Selama proses pemakzulan ini, Presiden Yoon diperkirakan akan tetap berada di kediaman resmi dan mempersiapkan pertahanannya di Mahkamah Konstitusi. Selain itu, ia juga harus menghadapi penyidikan dari kepolisian, kejaksaan, dan Komisi Penyelidikan Korupsi Tingkat Tinggi (GIB) yang sedang berlangsung.

Presiden Yoon telah menyatakan niatnya untuk memimpin pertahan sendiri di Mahkamah Konstitusi. Hal ini berarti bahwa kediaman resmi akan menjadi pusat aktivitas hukum dan pertemuan dengan tim pengacara. Meskipun demikian, ada kemungkinan bahwa Presiden Yoon akan menolak permintaan penyelidikan dari kejaksaan karena pertimbangan keamanan dan privasi.

Sejarah menunjukkan bahwa Presiden Park Geun-hye dan Presiden Roh Moo-hyun memiliki respons yang berbeda terhadap situasi serupa. Presiden Park mengadakan pertemuan dengan kabinet sebelum diberhentikan dan meminta maaf kepada rakyat, sementara Presiden Roh tetap tenang dan menghadiri acara resmi meskipun telah diberhentikan. Bagaimanapun, Presiden Yoon kini berada dalam situasi yang sama, dan responsnya akan menjadi fokus perhatian publik dalam beberapa mendatang.

Berita terkait
Presiden Yoon Suk-yeol Didaftarkan Sebagai Tersangka: Skandal Darurat Militer Berlanjut
Presiden Yoon Suk-yeol menjadi tersangka atas dugaan kudeta dan penyalahgunaan wewenang, menyusul skandal darurat militer.
Ketegangan Politik Meningkat: Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Umumkan Darurat Militer
Presiden Yoon Suk-yeol mengumumkan darurat militer sebagai respons terhadap ancaman keamanan dan stabilitas negara, menimbulkan kontroversi dan kritik dari oposisi.
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Umumkan Darurat Militer
Presiden Yoon menyampaikan pengumuman tersebut dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan di televisi
0
Parlemen Korea Selatan Setujui Pemakzulan Presiden Yoon
Parlemen Korea Selatan menyetujui usulan pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol dengan 204 suara, menjadikannya presiden ketiga yang dipakzulkan dalam sejarah demokrasi Korea Selatan.