Pematangsiantar - Amien Rais (AR) tengah menyiapkan diri untuk mendirikan partai baru, lepas dari bayang-bayang partai yang ia dirikan, yakni Partai Amanat Nasional. Pengamat Politik Ujang Komarudin memandang persoalan tersebut tidak begitu rumit.
Ujang mengatakan, jika Amien Rais memang ingin membentuk partai baru, langkah yang harus dilakukannya adalah menarik simpati massa organisasi Islam, Muhammadiyah. Langkah itu diyakini dapat membuat partai anyar yang dinahkodainya berada pada posisi aman.
"Nah partai baru AR ini bisa eksis dan bisa bersaing. Jika AR dan pendukung-pendukungnya bisa mengambil suara massa Muhammadiyah di akar rumput. Jika akar rumput suara Muhammadiyah bisa dipegang, maka partai baru AR tersebut bisa bersaing," kata Ujang saat dihubungi Tagar, Minggu, 17 Mei 2020.
Kuncinya ambil hati basis massa akar rumput Muhammadiyah.
Baca juga: Drama Politik Antar Besan Amien Rais-Zulkifli Hasan
Dia menuturkan, ketika konflik yang ada antara Amien Rais dengan Zulkifli Hasan tidak menemui titik terang, wajar saja pendiri PAN itu ingin bermanuver dengan membentuk partai baru, usai dipukul lewat Kongres PAN.
"Sangat simpel saja. Ketika tak ada jalan untuk islah di antara kedua kubu, maka disitulah terjadi konflik yang tajam. Apalagi AR disingkirkan oleh Zulhas dari PAN. Disitulah terjadi kristalisasi untuk membentuk partai baru. Sebagai bagian perjuangan untuk memperebutkan suara rakyat dalam Pemilu, karena ruang di PAN bagi kubu AR sudah tertutup," ujarnya.
Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais dan Ketum PAN, Zulkifli Hasan saat menghadiri Rakerwil PAN Jawa Timur. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)
Baca juga: PA 212 Siap Gabung Partai Baru Amien Rais, Ada Syaratnya
Ujang menambahkan, melihat fenomena yang terjadi pada pesta demokrasi sebelumnya, banyak partai-partai yang tidak lolos ke parlemen termasuk Partai Solidaritas Indonesia. Dia meyakini partai baru Amien Rais tidak akan tembus ambang batas parlemen apabila melakukan hal yang sama seperti PSI.
"Soal banyak partai baru yang tak lolos. Itu karena bisa saja salah satunya karena faktor. Partai-partai tersebut tak memiliki basis massa yang kuat di grass root. Seperti PSI, tak punya basis massa. Walaupun di-support dengan uang dan iklan banyak di media. PSI tak lolos ke Senayan," kata dia.
Lantas, dia menyarankan, Amien Rais harus betul-betul bisa mengunci massa Muhammadiyah, tak terkecuali massa yang ada di akar rumput.
"Begitu juga sebaliknya, jika tak bisa mengambil hati suara massa Muhammadiyah di tingkat bawah, maka partai baru tersebut bisa layu sebelum berkembang. Kuncinya ambil hati basis massa akar rumput Muhammadiyah," ucap dia.
Kendati Muhammadiyah memiliki sikap politik yang berdiri sendiri, Dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini mengatakan masih banyak para tokoh-tokoh yang aktif dalam dunia politik. Maka, langkah yang harus dilakukan Amien Rais adalah melakukan pendekatan untuk meraih simpatik.
"Kalau sikap Muhammadiyah sebagai ormas sambat kelas. Secara institusi tak berpolitik. Tapi tokoh-tokohnya banyak yang aktif di politik. Jika ada berapa orang Muhammadiyah di kepengurusan, di partai baru Amien Rais nanti itu tergantung dari strategi dan pendekatan yang dilakukannya untuk mendekati, dan untuk mendapatkan simpati suara grass root Muhammadiyah," ucap Ujang Komarudin. []