Jakarta – Partai Ummat yang didirikan oleh Amien Rais terus ditinggalkan oleh kadernya, seperti yang diketahui jika partai ini baru di deklarasikan pada 29 April 2021. Politisi Partai NasDem Irma Suryani menilai hal tersebut terjadi karena banyaknya kemungkinan yang akan terjadi.
Sejak dideklarasikan pada 29 April 2021 Partai Ummat terus kehilangan kader-kadernya, dimulai dari Agung Mozin yang mundur dari Partai Ummat tanggal 26 Agustus. Tak lama Neno Warisman menyatakan mundur dari Partai Ummat pada 2 Oktober dan disusul kader-kader daerah lainnya.
Menurut Irma tindakan yang dilakukan oleh kader-kader dari Partai Ummat ini merupakan hal yang wajar. Dia menjelaskan jika salah satu sifat politik merupakan dinamis dimana setiap orang bebas untuk memilih.
Pondasi yang paling penting dalam partai politik adalah tokoh-tokoh penting yang memiliki kualitas kapasitas kapabilitas akuntabilitas, dan punya materi yang cukup.

“Kalau dilihat dari sisi kekuasaan partai-partai baru ini belum punya kekuasaan. yang kedua adalah kemungkinan, kemungkinan paertai ini lolos atau tidak. ketiga adalah soal finansial,” ujar Irma Suryani Chaniago dalam wawancara di kanal YouTube Tagar TV, Kamis, 7 Oktober 2021.
Irma mengatakan jika tindakan yang dilakukan oleh kader Partai Ummat ini karena ketidak pastian dan cenderung memberikan kemungkinan yang kecil untuk lolos ke bangku dewan. Hal ini juga bisa menjadi pertimbangan bagi tokoh-tokoh yang ingin bergabung ke sebuah partai.
- Baca Juga: Irma Suryani: Semua Partai Politik Pasti Punya Buzzer
- Baca Juga: JK Sebut Kriminalisasi Ulama, NasDem: Ketahui Persoalannya
“Enggak gampang memang hari ini untuk masuk ke circle kekuasaan dengan hanya berbekal finansial saja, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan ketika ingin membentuk partai politik,” ujar Irma.
Menurut Irma Partai Ummat yang didirikan Amien Rais merupakan salah satu tindakan dari Amien Rais yang menginginkan menjadi seorang tokoh central. Amien Rais bisa saja bergabung dan mendapatkan kekuasaan jika bergabung ke Partai-partai besar yang sudah terbentuk.
Namun, menurut Irma untuk menjadi tokoh central tidak lah mudah. Seorang tokoh central yang memegang jabatan cukup besar harus mempunyai ketokohan yang mempuni dan kesiapan finansial.
“siapa si orang yang gak kenal amien rais, tapikan modalnya gk cuman itu saja financialnya gimana? modal sosial lainnya gimana gk cukup hanya di pak amien rais, tokoh lain disekeliling pa amien rais juga harus bisa membuat partai ini masuk ke electoral threshold itu,” ujar Irma.
Amien Rais sendiri adalah tokoh nasional yang cukup berpengaruh, namun dia menyayangkan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Amien Rais pada akhir-akhir ini. Menurutnya Amien Rais seperti kehilangan akar karena roh dari Amien Rais ada di Partai Amanat Nasional.
- Baca Juga: Kapolri Rekrut 56 Pegawai KPK, Politisi Anggap Ini Langkah Tepat
- Baca Juga: Amien Rais Untungkan Polri dan TNI, Rizieq Shihab Kecewa
Menurut Irma peluang suksesnya Partai Ummat untuk terus berlanjut hanya bisa dilihat dari perkembangannya satu tahun kedepan ini. Karena, jika tokoh-tokoh penting dalam Partai Ummat pergi maka partai ini akan terjun bebas.
“Pondasi yang paling penting dalam partai politik adalah tokoh-tokoh penting yang memiliki kualitas, kapasitas, kapabilitas, akuntabilitas, dan punya materi yang cukup,” ujar Irma.
Untuk menjadi seorang politisi yang sebenarnya tidak lah mudah, Irma mengatakan jika lebih baik menjadi negarawan yang mengerti keadaan dari pada menjadi badut politik yang berpindah-pindah partai.
(Dimas Rafika)