Pasar Saham Global Bervariasi dengan Ikuti Prospek AS dan Eropa

Para trader minggu ini menantikan laporan penjualan ritel AS, angka inflasi, dan keputusan suku bunga bank sentral
Ilustrasi - Para pialang mengamati pergerakan saham di New York Stock Exchange (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id – Pasar saham global bervariasi pada Senin (17/6/2024) karena para trader tengah menilai rencana Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) untuk menurunkan suku bunga, sementara Eropa bersiap menghadapi pemilu yang dapat secara dramatis mengubah lanskap politik di benua itu.

The Fed telah mengisyaratkan satu kali penurunan suku bunga tahun ini karena inflasi AS membutuhkan waktu lebih lama untuk mereda daripada yang diperkirakan.

Para trader minggu ini menantikan laporan penjualan ritel AS, angka inflasi, dan keputusan suku bunga bank sentral.

Dalam pertemuan Komisi Moneternya pada Kamis mendatang, Bank of England diperkirakan tidak akan melakukan perubahan seperti biasanya, menjelang pemilihan umum di Inggris. Warga Inggris akan memilih pemerintahan baru pada 4 Juli.

bursa nyIlustrasi - Traders tampak memerhatikan pergerakan nilai saham di Bursa Efek New York Stock, AS, pada 13 September 2022. (Foto: voaindonesia.com/AP/Julia Nikhinson)

Sementara di Eropa daratan, ada kekhawatiran mengenai jajak pendapat di Prancis, yang diserukan Presiden Perancis Emmanuel Macron setelah partainya kalah dari partai sayap kanan National Rally (RN) dalam pemilu Uni Eropa minggu lalu.

Langkah tersebut telah memicu kekhawatiran atas adanya ketidakstabilan di negara dengan perekonomian terbesar kedua di Eropa itu, dan para pengamat menilai, akan terjadi kebuntuan antara Perancis dengan Uni Eropa jika para ekstremis menang.

Kekhawatiran mengenai pemilu juga menekan indeks CAC 40 Paris minggu lalu, mendorongnya turun lebih dari 2% pada Jumat (14/6/2024) dan 6% selama seminggu terakhir, yang membebani bursa Eropa lainnya.

Sementara itu, dolar menguat, yang menurut analis Forex.com, Fawad Razaqzada, sebagian besarnya disebabkan oleh “ketidakpastian pemilu di Perancis dan kebangkitan partai-partai sayap kanan di seluruh Eropa”.

Di Asia, Tokyo ditutup turun hampir 2% karena para investor menghindari risiko dan data-data baru memicu kekhawatiran mengenai ekonomi AS.

Para investor menjual saham Tokyo di tengah kekhawatiran mengenai politik Perancis, kekhawatiran mengenai ekonomi AS dan ketidakpastian mengenai prospek kebijakan Bank of Japan, kata para analis. (br/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Pasar Saham Asia Anjlok Gegara Ketegangan di Timur Tengah
Ketegangan di Timur Tengah membebani sentimen di seluruh wilayah, dan kontrak berjangka Amerika turun tajam
0
Pasar Saham Global Bervariasi dengan Ikuti Prospek AS dan Eropa
Para trader minggu ini menantikan laporan penjualan ritel AS, angka inflasi, dan keputusan suku bunga bank sentral