Pasca Banjir, Warga Bantaeng Butuh Air Bersih

Pasca dilanda banjir bandang, warga Bantaeng yang terdampak, menjerit karena sulit mendapatkan air bersih.
Pasca Banjir melanda Kabupaten Bantaeng. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Bantaeng - Pasca dilanda banjir bandang, warga Bantaeng yang terdampak, menjerit karena sulit mendapatkan air bersih, Minggu, 14 Juni 2020.

Setelah air surut, banjir meninggalkan sejumlah lumpur yang tebal. Sampai saat ini sejak banjir yang melanda dua hari lalu, banyak rumah warga dan akses jalan raya yang masih diselimuti lumpur.

Jangankan membersihkan, untuk kita minum saja tidak ada.

Sulitnya pasokan air bersih menjadi penyebab warga tidak bebas beraktivitas membersihkan lumpur tersebut.

"Jangankan membersihkan, untuk kita minum saja tidak ada," tutur Warnhy warga kelurahan Tappanjeng.

Pergerakan yang terbatas membuatnya nyaris terjebak hingga berhari-hari. Karena selain lumpur tersebut cukup dalam hingga nyaris sebatas betis, tangga dan lantai juga sangat licin dan berisiko tergelincir.

"Susah mau dibersihkan karena tidak ada air dan lumpur dimana-mana, tangga licin sekali," kata Warni

Di media sosial Facebook,  khususnya wilayah Bantaeng, mereka yang masih bisa mengakses internet tampak meluangkan keluhan lewat postingan. Salah satunya akun Nisa Awank.

"Tidak bisaki keluar ambil air bersih, tidak ada kendaraan yang bisa menyala karena semua motor terendam air," tulisnya.

Dikatakan bahwa salah satu yang membatasi gerakan selain rendaman lumpur, juga karena fasilitas memasak dan transportasi mereka dalam kondisi yang tidak bisa digunakan karena ikut terendam banjir.

Water Treatment dari Brimob 

Pasca bencana banjir yang merendam Bantaeng, berbagai unsur mulai mengerahkan diri untuk menyalurkan bantuan. Tak terkecuali dari Brimob Polda Sulsel.

Tim SAR Brimob di Bantaeng mengerahkan dua unit mobil dapur lapangan dan satu unit mobil water treatment. Kendaraan tersebut, difungsikan untuk lakukan filterisasi terhadap air keruh.

Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri mengatakan, water treatment ini bisa mengolah air hingga bersih dan siap untuk digunakan. Baik dikonsumsi maupun digunakan untuk sekedar bersih-bersih. Water treatment itu bisa memproduksi air sebanyak tiga kubik per jam.

"Semoga dengan adanya water treatment mulai hari ini bisa membantu suplay air khususnya pada warga terdampak dan bisa maksimal menjangkau," kata Wawan. []

Berita terkait
Tim Penyelam Dikerahkan Evakuasi Banjir Bantaeng
Banjir yang melanda Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan disebabkan meluapnya sungai Calendu sehingga tidak dapat menampung debit air hujan.
BMKG Imbau Warga Bantaeng Waspada Hujan Susulan
BMKG mengimbau warga Bantaeng dan sekitarnya agar mewaspadai curah hujan sampai beberapa hari ke depan.
Dana Rekonstruksi Rp 15 Miliar untuk Banjir Bantaeng
Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menyiapkan dana rekonstruksi sebesar Rp 15 Miliar untuk bencana banjir Bantaeng
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.