Jakarta – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggelar Rapat Evaluasi yang dipimpin oleh Bupati Bogor, Ade Yasin terkait ketersediaan ruang isolasi Covid-19 di Kabupaten Bogor serta antisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021.
Rapat dihadiri oleh Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, para Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia, IDI dan Forkopimda di Ruang Rapat Bupati pada Rabu, 6 Januari 2021.

Ade Yasin mengatakan, penanganan Covid-19 ini bukan penanganan penyakit biasa, jadi harus ada tindakan cepat dan tepat. “Penanganan Covid-19 ini kalau kurang apapun, cepat lakukan tindakan dan lapor, termasuk kalau terkendala anggaran, segera ajukan karena untuk Covid-19 sudah kita siapkan. Saat pandemi seperti ini, hukum tertinggi adalah kesehatan rakyat,” kata Ade Yasin.
Menurutnya dengan kondisi seperti ini lakukan saja yang terbaik, jangan takut dan jalankan sesuai dengan prosedur yang ada. Ade Yasin menegaskan kepada semuanya untuk selalu melakukan yang terbaik, ia melarang pemerintah dan rumah sakit tidak boleh menolak pasien dengan alasan kapasitas.
“Dari kondisi seperti sekarang ini bagaimana kita bisa menangani pasien yang baru terpapar dengan kapasitas ruang isolasi yang sudah mencapai 91,03% dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Kita juga tidak boleh menolak pasien dengan alasan kapasitas sudah melampaui, saya ingin tetap lakukan yang terbaik, jangan takut dan jalankan sesuai prosedur,” ungkapnya.
Ade Yasin juga berharap agar petugas rumah sakit tidak kewalahan karena laju Covid-19 yang terus meningkat. Ia menyarankan untuk mengajukan perekrutan relawan bila tenaga medis merasa kewalahan.
"Jika memang kekurangan tenaga medis lakukan perekrutan relawan Covid-19, ajukan anggarannya ke Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor. Saya tidak ingin para tenaga medis semakin banyak yang tepapar Covid-19, kalau makin banyak tenaga medis yang terpapar kita juga yang akan merasakan dampaknya,” lanjutnya.
Ditempat yang bersamaan, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Achmad Zaenudin menjelaskan sampai saat ini keterisian ruang isolasi sudah mencapai 91,03% yang artinya sudah diatas kriteria dari World Health Organization (WHO) yang hanya 60% dan Kementerian Kesehatan 70%.
“Tapi sesuai arahan dari Bupati dengan kondisi apapun kita harus terus melayani pasien, perjuangan dari teman-teman di rumah sakit swasta, IDI dan lainnya kita harus bersatu padu untuk Kabupaten Bogor. Untuk antisipasi lonjakan, saya minta agar masyarakat patuhi protokol kesehatan yang lebih ditingkatkan kembali,” jelas Zain.
(Viona Bono Valvinka)