Jakarta - Korea Selatan (Korsel) baru saja memberlakukan kehidupan normal (new normal) pada 6 Mei lalu, pasca Negeri Ginseng ini berhasil menurunkan jumlah kasus positif Covid-19 secara signifikan bahkan sempat nol kasus. Namun negara ini harus menerapkan lagi pembatasan sosial setelah terjadi gelombang kedua lonjakan kasus di klub malam Itaewon, Seoul.
Pejabat kesehatan Korea Selatan melaporkan jumlah kasus baru tertinggi infeksi Covid-19 dalam tujuh minggu terakhir pasca pelonggaran pembatasan sosial. Dalam briefing hariannya di Seoul, seperti diberitakan dari VOA News,Wakil Menteri Kesehatan Korsel, Kim Kang-lip mengatakan dari 40 kasus baru, sebanyak 37 berasal dari klaster klub malam di Itaewon, sebuah distrik multikultural Seoul. Sisanya merupakan penularan dari luar negeri.
Keberhasilan menekan kasus Covid-19, mendorong pemerintah Korsel melonggarkan pembatasan sosial dan memulai new normal
Baca Juga: Lima Kasus Terbaru Corona di Korea Selatan
Kawasan Itaewon merupakan daerah padat penduduk di Seoul. Para pejabat kesehatan Korsel tengah berjuang untuk menghentikan transmisi Covid-19 dari klaster klub malam, ruang karaoke dan gudang e-commerce.
Kim mengatakan pihak berwenang tengah mengawasi gudang, milik e-commerce, Coupang, setelah ditemukan lusinan infeksi Covid-19 para pekerja klub malam. Perusahaan itu diduga tidak menerapkan peraturan protokol kesehatan Covid-19. Menurutnya, saat ini perusahaan tengah melakukan tes Covid-19 terhadap 3.600 karyawan.
Kluster baru di Itaewon bermula saat seorang pria yang dinyatakan positif Covid-19 ketahuan mengunjungi sebuah klub. Itaewon merupakan salah satu distrik kehidupan malam yang populer di Seoul.

Data terbaru menyebutkan, ada 11.265 kasus Covid-19 baru dan 269 angka kematian di Korsel. Padahal negara ini berhasil menekan jumlah kasus, bahkan sempat nol. Ini membuat pemerintah melonggarkan pembatasan sosial dan memulai new normal, sekitar dua juta siswa kembali ke sekolah mulai Rabu lalu.
Simak Pula: Covid-19 Afghanistan dan Serbia Lewati Korea Selatan
Setelah mengadakan pertemuan darurat, pemerintah memutuskan untuk menutup fasilitas umum seperti taman, museum, dan teater yang dikelola pemerintah di wilayah metropolitan Itaewon selama dua minggu ke depan. Hal ini untuk memperlambat penyebaran virus."Dua minggu dari sekarang akan menjadi sangat penting dalam mengatasi infeksi," kata Menteri Kesehatan Park Neung-hoo seperti diberitakan dari euronews.com, Jumat, 29 Mei 2020. []