Pasien Corona yang Meninggal di Bali Adalah WNA

Jubir pemerintah untuk urusan virus corona Achmad Yurianto mengonfirmasi, pasien 25 yang meninggal dunia di Bali, Indonesia merupakan WNA.
Simulasi penanganan corona di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus beberapa waktu lalu. Pihak rumah sakit menyatakan belum ada pasien positif Covid-19 yang dirawat. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Jakarta - Jubir Pemerintah (Jubir) pemerintah untuk urusan virus corona Achmad Yurianto mengonfirmasi, pasien nomor 25 yang meninggal dunia merupakan warga negara asing (WNA). 

Dia melanjutkan pihak Kedutaan Besar telah mengetahui pasien tersebut telah meninggal dunia bukan hanya karena terinfeksi COVID-19. Oleh sebab itu, yang bersangkutan segera dipulangkan ke negara asalnya.

"Ya tentu setelah semua masalah dalam kaitan rawatan jenazah selesai, keluarganya sudah akomodatif secepatnya pulang," ujar Achmad Yurianto di Media Center Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020.

Baca juga: 2 Pasien Corona Diperbolehkan Pulang dengan Syarat

Selama perawatan didampingi oleh suaminya. Turis lah, dari datang dia sudah sakit.

Pasien yang meninggal, disebut Yuri, sebagai kasus nomor 25 di Indonesia. Dia mengatakan pasien tersebut berjenis kelamin perempuan dengan usia 53 tahun.

Sebab meninggalnya, kata dia, karena sudah mengalami sakit sejak beberapa hari lalu, dan virus corona bukan menjadi satu-satunya penyebab hilangnya nyawa pasien.

"Betul bahwa coronavirus ini akan memperburuk daya tahan tubuh dia. Ini menyebabkan peluang penyakit-penyakit dasar yang dia miliki menjadi semakin parah. Tapi yang selalu adalah komplikasi beberapa kasus yang kita pelajari dari kasus meninggal di beberapa negara, karena sepsis itu infeksi keseluruhan di pembuluh darahnya," kata Yuri.

Baca juga: Pulang dari Taiwan, ABK Tegal Diduga Suspect Corona

Dia menjelaskan, sepsis merupakan komplikasi infeksi yang memicu peradangan di seluruh tubuh. 

Pasien yang meninggal, kata dia, memang memiliki riwayat beberapa penyakit hingga mengakibatkannya meninggal dunia.

Sementara itu Sekda Bali Dewa Made Indra membenarkan pasien kasus 25 itu merupakan WNA berjenis kelamin perempuan yang dirawat di ruang isolasi RSUP Sanglah, Bali.

Dia menjelaskan pasien itu masuk ke RSUP Sanglah pada 9 Maret 2020, dengan keluhan gejala corona. Hasil diagnosa awal menunjukkan pasien itu punya penyakit diabetes, hipertensi, dan hiperteroid.

Indra juga enggan membocorkan WNA itu berasal dari negara mana. "Saya informasikan tadi pagi dini hari pukul 02.45 WITA, salah satu WNA meninggal di Rumah Sakit Sanglah," ujar Indra.

Selama Sakit Didampingi Suami

Achmad YuriantoJuru bicara (Jubir) pemerintah khusus penanganan virus corona Achmad Yurianto di Media Center Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020.

Jubir penanganan virus corona Achmad Yurianto membenarkan pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia, selama menjalani perawatan di Indonesia, selalu didampingi suaminya. 

WNA tersebut, kata Yuri, sudah sakit sejak beberapa hari lalu alias saat sudah menginjak Bali. Namun, dia enggan membeberkan identitas dan negara aslinya.

"Selama perawatan didampingi oleh suaminya. Turis lah, dari datang dia sudah sakit," ucapnya.

Diketahui pasien meninggal disebut Yuri sebagai kasus no 25. Pasien tersebut berjenis kelamin perempuan dengan usia 53 tahun. 

"Tadi malam sekitar pukul 02.00 pasien identitas 25 meninggal dunia. Selama perawatan didampingi suaminya," ucap Yuri. []

Berita terkait
F45 Senopati Rilis Pernyataan Resmi Terkait Corona
Pengelola klub kebugaran F45 Training yang berada di kawasan Senopati, Jakarta Selatan,
Menang, Atalanta Dedikasikan untuk Penderita Corona
Atalanta mencatat sejarah dalam debut di Liga Champions. Atalanta menembus 8 Besar setelah menang 4-3 atas Valencia. Atalanta unggul agregat 8-4.
Pasien Corona ke-1 di Indonesia Tertekan Pemberitaan
Pasien dari kasus ke-1 positif terinfeksi Covid-19 tertekan dengan informasi yang beredar seputar dirinya.