Vatikan - Satu bulan setelah menjalani operasi usus, Paus Fransiskus pada hari Rabu, 4 Agustus 2021, melanjutkan kegiatan rutin dengan melangsungkan pertemuan mingguan dengan masyarakat.
Dalam penampilan pertama yang sangat ditunggu-tunggu itu, Paus mengingat peristiwa ledakan di kota pelabuhan Beirut yang menghancurkan dan menyampaikan keinginannya agar suatu hari nanti dapat melawat ke Lebanon.
Paus berjalan tanpa bantuan ke tengah panggung auditoritum Vatikan, sebelum duduk di kursi berlapis kain dan berbicara dengan sejumlah jemaat dan wisatawan. Paus mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker.

Menjelang akhir audiensi selama hampir satu jam itu, Paus Fransiskus bicara tentang ledakan di Beirut satu tahun lalu, “mengenang korban, keluarga mereka dan banyak orang yang luka-luka, kehilangan rumah dan pekerjaan” akibat ledakan itu. “Orang-orang Lebanon,” tambah Paus, “masih lelah dan kecewa,” merujuk pada krisis ekonomi dan politik yang melanda negara di Timur Tengah itu.
Sejumlah kendaraan dekat tempat penyimpanan pangan yang rusak saat ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon, 9 April 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)
Paus mengimbau masyarakat internasional untuk memberikan “bantuan nyata” pada rakyat Lebanon, dan “bukan hanya kata-kata.” “Keinginan saya untuk datang dan mengunjungi Lebanon sangat besar,” katanya.
Paus Fransiskus yang berusia 84 tahun dirawat di rumah sakit di Roma pada 4 Juli 2021 untuk menjalani operasi pengangkatan sebagian usus besar. Vatikan mengatakan pembedahan itu dilakukan akibat stenosis divertikular atau benjolan di dinding usus besar yang menyebabkan penyempitan (em/jm)/voaindonesia.com. []