Paus Fransiskus Serukan Pemutihan Utang Negara Berkembang

Paus Fransiskus hari Kamis (26/12/2024) meminta masyarakat internasional agar menghapus utang negara-negara berkembang
Paus Fransiskus mendesak penghapusan utang negara-negara berkembang (Foto: Dok/voaindonesia.com/AFP)

TAGAR.id, Vatikan – Paus Fransiskus hari Kamis (26/12/2024) meminta masyarakat internasional agar menghapus utang negara-negara berkembang.

“Salah satu hal yang menjadi karakteristik Yubileum adalah penghapusan utang,” kata Paus Fransiskus. Ia mengatakan bahwa isu utang “terkait dengan perdamaian dan pasar gelap senjata.”

“Saya mendorong semua orang untuk mendukung kampanye Caritas International, yang bertajuk “Turning Debt into Hope” (“Mengubah Utang Menjadi Harapan”), untuk meringankan beban negara-negara yang tertindas dan mendorong pembangunan,” kata Paus Fransiskus dari Istana Apostolik.

Ia mengaitkan utang dengan perang dan menegaskan kembali imbauannya bagi perdamaian di Ukraina, Gaza, Israel, Myanmar dan Kivu Utara.

Paus, 88, yang kerap menderita infeksi saluran pernapasan pada musim dingin, punya waktu beberapa hari untuk beristirahat sebelum bersiap untuk Misa Malam Tahun Baru dan keesokan harinya.

Kalender Yubileum Paus Fransiskus pada tahun 2025 akan diisi oleh berbagai kegiatan yang akan menguji staminanya, dengan Misa Yubileum khusus bagi seluruh kelompok peziarah utama yang dirayakan sepanjang tahun itu: remaja, migran, guru dan aparat penegak hukum, di antaranya.

Sejauh ini, baru ada satu perjalanan internasional Paus Fransiskus yang sedang dikaji: lawatan ke Turki pada bulan Mei untuk memperingati 1.700 tahun Dewan Nicaea, dewan ekumenis pertama dalam kekristenan. (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Inflasi di Laos Melesat Utang kepada China Melonjak
Diperparah oleh tekanan pinjaman besar-besaran yang sebagian besar berasal dari China untuk sejumlah megaproyek yang belum terbayar
0
Paus Fransiskus Serukan Pemutihan Utang Negara Berkembang
Paus Fransiskus hari Kamis (26/12/2024) meminta masyarakat internasional agar menghapus utang negara-negara berkembang