Jakarta – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) meminta pimpinan politik Amerika Serikat (AS), termasuk Presiden Donald Trump, agar tidak menghasut kekerasan, sementara Amerika bersiap untuk pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.
Beberapa hari setelah massa pro-Trump menerobos Capitol Hill dalam upaya membatalkan kemenangan Biden, PBB meminta "pimpinan politik agar tidak mendorong pengikut mereka untuk melakukan atau menghasut kekerasan," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, Selasa, 12 Januari 2021. Dujarric mengatakan pesan itu "universal", termasuk bagi Amerika.
Demokrat, yang mengatakan Trump menghasut kerusuhan pada 6 Januari 2021, dan pada 13 Januari 2021 Demokrat melalui DPR memakzulkan Trump untuk kedua kalinya selama menjabat sebagai presiden.

Presiden terpilih AS, Joe Biden, akan dilantik pada 20 Januari 2021 dan pemerintah federal serta lokal kesulitan mencegah terulangnya serangan pekan lalu yang menyebabkan kematian lima orang.
Menurut laporan media Amerika, dokumen internal FBI memperingatkan bahwa pendukung bersenjata Trump berencana berpartisipasi dalam protes menentang hasil pemilihan November lalu di semua 50 negara bagian antara akhir pekan ini dan 20 Januari 2021.
"Kami sangat berharap tidak ada kekerasan, baik sebelum maupun saat pelantikan tanggal 20," kata Dujarric (ka/jm)/voaindonesia.com. []