Tegal - Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, melonjak. Sebelumnya ada tiga orang, kini bertambah menjadi lima orang terdeteksi mengalami gelaja penyakit mirip terjangkit virus corona.
"Data hingga Kamis, 19 Maret 2020, pukul 14.00 WIB, ada lima pasien dalam pengawasan yang masih dirawat di ruang isolasi," kata juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal, Joko Wantoro, Kamis 19 Maret 2020.
Joko mengatakan dari lima pasien tersebut, empat di antaranya dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soeselo. Sedangkan satu lagi dirawat di ruang isolasi RSUD Kardinah Kota Tegal.
Sampai saat ini, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Tegal masih nihil.
Pasien pertama, yakni perempuan berusia 49 tahun dengan riwayat bepergian ke Bali. Kedua, laki-laki 28 tahun dengan riwayat bepergian ke Korea Selatan. Ketiga, laki-laki usai 20 tahun memiliki riwayat bepergian ke Depok.
Kemudian pasien keempat adalah bayi laki-laki berumur sembilan bulan dengan riwayat kontak dengan ayahnya yang baru pulang dari Jakarta. Kelima, laki-laki usia 17 tahun dengan riwayat bepergian ke Bali.
"Sampai saat ini, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Tegal masih nihil," ujar Joko.
Joko juga mengungkapkan terdapat 20 orang warga yang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) dan 104 orang yang turut dilakukan pemantauan. Mereka tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Tegal.
"Semua sedang dalam pemantauan karena on tracking dari luar negeri atau daerah terjangkit dan ada keluhan sakit tapi masih kategori sakit ringan," tuturnya.
Joko menambahkan pemantauan dilakukan oleh petugas surveilance puskemas. Jika kondisi sakitnya memburuk dan gejalanya mengarah ke Covid-19, maka akan dirujuk ke rumah sakit.
"ODP ini kebanyakan ABK, TKI, anak sekolah habis study tour, warga baru pulang dari umrah, dan ziarah," ucap dia.
Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah PDP Covid-19, Joko menyatakan Pemerintah Kabupaten Tegal sudah menyiapkan sembilan rumah sakit. Terdiri dari satu rumah sakit rujukan dan delapan rumah sakit pendukung.
"Di sembilan rumah sakit itu ada 21 ruang isolasi, dua dokter spesialis paru dan lima dokter spesialis penyakit dalam," ujar Joko. []
Baca juga:
- Melihat Antusiasme Warga Semarang Cek Gratis Corona
- Keterbukaan 3 Wanita Cantik Pasien Positif Corona
- Hasil Tes Covid-19 Jokowi dan Iriana Negatif Corona