Magelang - Pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit dr. Soedjono Magelang positif terpapar virus corona. Hasil uji sampel lendir di laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta memastikan hal itu.
"Yang kemarin meninggal itu karena positif (corona). Kalau kemarin kan memang sudah ada bronkopneumonia, terus hasilnya positif, berarti meninggalnya karena corona," kata Kepala RS Soedjono Kolonel Ckm. dr. Akhmad Rusli Budi Ansyah, Kamis, 26 Maret 2020.
Akhmad mengatakan pasien meninggal dengan kode RST 06 tersebut sudah dimakamkan sesuai standar iperational procedur SOP yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan.
Kalau kemarin kan memang sudah ada bronkopneumonia, terus hasilnya positif, berarti meninggalnya karena corona.
Dalam kesempatan tersebut, Akhmad menggarisbawahi PDP meninggal dunia karena coronavirus disease 2019 (Covid-19) setelah ada hasil uji medis yang menguatkan. Artinya, PDP meninggal yang belum positif corona bisa juga terinfeksi penyakit lain. Biasanya ada penyakit penyerta seperti radang paru-paru atau bronkitis atau bronkopneumonia.
"Misal pasien PDP meninggal tapi hasil laboratoriumnya negatif berarti meninggal bukan karena corona tapi penyebab lain atau penyakit penyerta yang memperberat kondisi pasien," ujarnya.
Selain PDP positif meninggal dunia, rumah sakit yang dikenal dengan sebutan rumah sakit tentara (RST) ini juga merawat satu pasien lain yang positif Covid-19. Pasien diberi kode RST 02.
"Di RST ada dua pasien yang positif, yakni kode RST 02 berasal dari Kabupaten Magelang. Kemudian kode RST 06 juga positif dan sudah meninggal," tutur Akhmad.
Pasien RST 02 saat ini kondisinya terpantau baik setelah sebelumnya saat datang mengeluhkan batuk. "Inilah yang menjadi kewaspadaan kami bersama bahwa tidak ada keluhan apa-apa," tuturnya.
Selain merawat yang sudah positif Covid-19, RS Soedjono juga masih merawat delapan PDP lain. Mereka dirawat di bangsal isolasi ruang seruni dan menunggu hasil uji swab lendir tenggorok.
"Mudah-mudahan beberapa hari ke depan, pasien yang belum terkonfirmasi ini segera keluar hasilnya dan juga yang sudah positif ini membaik," kata Akhmad.
RS Soedjono diketahui menyiapkan 14 ruang isolasi dengan lima dokter spesialis yang siaga melakukan penanganan. "Stok alat kesehatan semakin hari semakin membaik. Sudah banyak dukungan baik dari Kemenkes maupun TNI AD sendiri," ujar dia.
Diberitakan sebelumya, seorang pasien berstatus PDP di RS Soedjono meninggal dunia pada Sabtu, 21 Maret 2020. Hanya saja, saat itu belum bisa dipastikan penyebab kematiannya, apakah karena corona atau penyakit lain. []
Baca juga:
- Semua Pendatang di Yogyakarta Berstatus ODP Corona
- Rumah Sakit di Kudus Kompak Galang Bantuan APD
- Dari Abu Dhabi, Warga Kota Tegal Positif Corona