Tokyo – Penyelenggara Olimpiade Musim Panas Tokyo tahun 2021 menetapkan sejumlah pembatasan terkait pandemi virus corona terhadap penonton yang datang untuk menyaksikan acara tradisional estafet obor Olimpiade.
Estafet akan dimulai 25 Maret 2021 di Fukushima, prefektur di bagian barat laut yang merupakan lokasi bencana nuklir Maret 2011 karena gempa bumi dan tsunami yang disebabkan gempa.
Yukihiko Nunomura (Foto: voaindonesia.com/AP)
Yukihiko Nunomura, Wakil Direktur Jenderal Panitia Penyelenggara Tokyo 2020, Kamis, 25 Februari 2021, mengumumkan bahwa penonton akan diwajibkan memakai masker, dan tidak diizinkan untuk makan atau minum kecuali air putih untuk mencegah sengatan panas. Bersorak-sorai atau berteriak-teriak juga dilarang, tapi penonton dapat bertepuk tangan sewaktu pembawa obor melewati mereka.
Panitia menyatakan penonton akan diwajibkan mendaftar terlebih dulu agar mendapat tempat pada setiap titik estafet untuk menyaksikan kedatangan obor. Tapi, Nunomura mengatakan estafet dapat dihentikan jika terlalu banyak penonton berkumpul di sepanjang rutenya.

Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan berlangsung Juli dan Agustus tahun 2020 lalu, tapi panitia dan perdana menteri ketika itu, Shinzo Abe, memutuskan untuk menundanya dan dilangsungkan tahun ini karena pandemi virus corona mulai menyebar ke seluruh dunia.
Karena Tokyo dan beberapa bagian lain Jepang di bawah keadaan darurat untuk mengatasi lonjakan infeksi baru virus corona, berbagai jajak pendapat baru-baru ini mengindikasikan mayoritas warga Jepang meyakini pesta olahraga itu seharusnya ditunda kembali atau dibatalkan.
Upacara pembukaan bagi Olimpiade Tokyo mendatang akan diselenggarakan pada 23 Juli 2021 (uh/ab)/voaindonesia.com. []