Jakarta - Gerak gerik politik Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, kian dicurigai oleh Saiful Huda Ems selaku Lawyer dan Pemerhati Politik. Pasalnya, Mahfud selaku Menteri pilihan Jokowi ini terlihat tidak sinkron, yang mana terkadang pro terhadap Jokowi dan kadang pula mendukung para penentang Jokowi.
Hal ini tentu membuat curiga Saiful dan berpendapat bahwa Mahfud MD sedang mencari perhatian dengan keluarga Cikeas alias keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Jadi nampaknya Pak Mahfud gak sadar bahwa beliau ini eksekutif yang harus hati-hati memberikan statement politik, misalkan ketika Pak Mahfud mengatakan yang sah itu jelas Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),” ujar Saiful ketika diwawancara oleh Tagar, di kanal YouTube Tagar TV, Selasa, 05 Oktober 2021.
Pak Mahfud juga bilang bahwa mestinya sidang bisnis di PTUN sudah langsung memutuskan bahwa Partai Demokrat KLB itu tidak sah.
Saiful Huda Ems ketika diwawancarai Host Tagar TV Cory Olivia. (Foto: Tagar/Putri)
Terkait hal tersebut Saiful merasa aneh ketika penjelasan Mahfud MD yang menuturkan bahwa sidang bisnis di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) semestinya langsung memutuskan bahwa Partai Demokrat KLB tidak sah dan yang sah hanya AHY.
“Pak Mahfud juga bilang bahwa mestinya sidang bisnis di PTUN sudah langsung memutuskan bahwa Partai Demokrat KLB itu tidak sah, yang sah itu AHY karena perubahan AD/ART atau KLB harus dilakukan dengan pengurus partai, nah, aneh banget gitu Pak Mahfud menyatakan yang demikian ini karena pada kenyataannya Kongres Luar Biasa (KLB) ini dihadiri oleh Kader Partai Demokrat” ujarnya.
- Baca Juga: Profil Menkopolhukam Mahfud MD Kandidat Capres 2024
- Baca Juga: Pakar: Karakter Politik Mahfud MD Berdasarkan Tanggal Lahir
Saiful yakin bahwa pemecatan yang dilakukan AHY adalah orang-orang Kader dari Partai Demokrat, lalu Saiful juga berpendapat bahwa perlakuan Mahfud MD mengikuti watak SBY ketika langsung memberhentikan proses hukum yang sedang berjalan di PTUN.
Sebelumnya, Mahfud MD pernah membocorkan rahasia pembicaraan Presiden RI dengan Menko Polhukam dan Menkumham Yasonna Laoly. Mahfud mengatakan bahwa Presiden Jokowi mengarahkan untuk kedua Menteri ini menolak Partai Demokrat hasil KLB Pak Moeldoko.
Saiful berpendapat bahwa ungkapan itu berbahaya dan tidak percaya bahwa arahan Presiden kepada dua Menteri tersebut untuk tidak mengesahkan Partai Demokrat KLB.
- Baca Juga: Mahfud MD Sebut Pemerintah Siap Gelar PON XX di Papua
- Baca Juga: Pemerintah Siap Gelar Pekan Olahraga Nasiona XX Papua
Melihat hal tersebut, Saiful beranggapan Mahfud MD sedang mengagendakan sesuatu untuk pemilihan calon Presiden 2024 terutama mencuri perhatian SBY di Partai Demokrat.
Saiful juga berpesan untuk Mahfud MD agar selalu hati-hati sebagai bagian dari pemerintahan Jokowi, pejabat negara, dan harus jelas sikap politiknya mengarah kemana, karena bukan sekali dua kali Mahfud MD mengungkapkan pernyataan-pernyataan yang pro dan kontra.
(Putri Fatimah)