Jakarta - Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan pemerintah Indonesia harus berupaya mandiri dalam memenuhi kebutuhan vaksin corona di tengah pandemi Covid-19, karena virus tersebut diprediksi eksis dalam jangka waktu yang lama.
"Durasi flu spanyol bisa dijadikan patokan. Flu Spanyol mulai mewabah Maret 1918, dan berlangsung hingga Juni 1920. Pada rentang waktu pandemi Covid-19 yang masih sulit dihitung itu, Indonesia harus berupaya menghindar dari ketergantungan akan kebutuhan vaksin Corona," kata Bamsoet dalam pernyataan tertulis yang diterima Tagar, Senin, 3 Agustus 2020.
Kehadiran dan keterlibatan pemerintah di dalam upaya yang sarat tantangan itu sangat relevan dan urgen.
Mantan Ketua DPR periode 2014-2019 ini mendorong pemerintah untuk fokus mempercepat realisasi vaksin corona produk lokal. Selain itu, ia meminta agar pemerintah segera mengambil prakarsa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan para akademisi serta peneliti untuk produksi vaksin Covid-19.
Baca juga: Bamsoet Bahas Isu Kebangkitan PKI, Terangkan RUU HIP
"Sejauh yang saya amati sampai saat ini, sudah ada upaya dari sejumlah pihak di dalam negeri untuk menciptakan vaksin corona. Namun, upaya itu tidak mudah karena ada sejumlah tantangan. Saya mendorong pemerintah untuk segera hadir di dalam upaya itu, sekaligus membantu mengurai tantangan-tantangan itu," ujar Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menyebut tantangan tersebut meliputi kebutuhan biaya yang besar untuk riset dan pengembangan vaksin, termasuk upaya percepatan menghasilkan vaksin hingga tahap ketersediaannya di publik. Tantangan lainnya meliputi besarnya skala produksi vaksin.
Bambang Soesatyo (Bamsoet) ditemui Tagar usai pementasan ulang Panembahan Reso di Ciputra Artpreneur Jakarta, Jum\\'at malam, 24 Januari 2020. (Foto: Eno Suratno Wongsodimedjo)
"Demi kepentingan 270 juta penduduk Indonesia, kehadiran dan keterlibatan pemerintah di dalam upaya yang sarat tantangan itu sangat relevan dan urgen. Dari komunikasi dan koordinasi dengan para akademisi serta peneliti, minimal akan ditemukan jalan keluar mengatasi tantangan-tantangan tersebut," ucap Bamsoet.
Baca juga: Bamsoet Dorong Uji Klinis Antivirus Corona Covid-19
Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan mengenai perkembangan uji klinis vaksin Covid-19, tim pakar khusus vaksin mengutamakan tiga poin penting.
"Kami perlu jelaskan bahwa dalam pembuatan vaksin ini, kami membentuk tim pakar di bidang vaksin dan obat dalam satgas ini, untuk memastikan bahwa kandidat vaksin yang dibuat betul-betul sesuai dan cocok untuk kepentingan perlindungan kepada masyarakat Indonesia," kata Wiku di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 24 Juli 2020.
Wiku menjelaskan vaksin Covid-19 disiapkan pemerintah dengan 3 prioritas di antaranya, aman, tepat, dan cepat.
"Kami perlu jelaskan apa yang dimaksud dengan aman adalah vaksin tersebut mampu memberikan perlindungan kepada masyarakat Indonesia dan tidak ada efek samping," ujar dia.
Kedua, ketepatan, karena vaksin tersebut betul-betul bisa menimbulkan kekebalan spesifik pada virus yang beredar di Indonesia.
"Ketiga, harus cepat. Karena kondisi yang dihadapi oleh dunia termasuk Indonesia kita harus betul-betul cepat untuk bisa melindungi rakyat Indonesia, maka dari itu harus dilakukan seluruh ujinya, termasuk uji klinis bisa terlaksana dengan cepat tapi juga benar," ucap Wiku. []
