Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) akan tetap berjalan selama bulan Ramadan. Meski demikian, beberapa penyesuaian diperlukan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan masyarakat yang berpuasa. "Tetap jalan seperti biasa. Mungkin yang kayak ukur tekanan darah di bulan Ramadan masih bisa," kata Budi kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Budi juga menegaskan bahwa pemeriksaan gigi dan mulut akan tetap berlangsung. "Gigi-mulut juga sebenarnya nggak apa-apa, bau-bau dikit," ujarnya sambil berkelakar. Meski begitu, pemerintah akan memastikan bahwa semua prosedur tetap aman dan nyaman bagi masyarakat yang berpuasa.
Lebih lanjut, Budi menegaskan bahwa jadwal pemeriksaan kesehatan tidak akan berubah selama Ramadan. "Kalau jam kerja puskesmas, kita ngikutin tetap saja seperti biasa. Kalau hari libur sekolah, kan puskesmas tetap buka," ujarnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat tetap dapat mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkan.
Sebelumnya, program Cek Kesehatan Gratis dimulai sejak Senin (10/2) secara serentak di seluruh puskesmas Indonesia, kecuali untuk anak usia sekolah rentang 7 hingga 17 tahun. Pemerintah menyesuaikan pemberian cek kesehatan gratis pada kelompok tersebut dengan periode ajaran baru Juli 2025. Program ini ditargetkan untuk 280 juta penerima dengan total anggaran mencapai Rp 4,7 triliun yang disiapkan pemerintah.
Budi Gunadi Sadikin menambahkan bahwa program ini merupakan yang terbesar karena mencakup 280 juta masyarakat, mulai dari bayi lahir hingga lansia. "Ini adalah program terbesar karena 280 juta masyarakat, mulai bayi lahir sampai lansia, itu kita layani. Mungkin nggak langsung 280 juta, tahun pertama kalau saya dapat 50 juta, 60 juta juga senang," ujarnya. Dengan demikian, pemerintah berharap program ini dapat meningkatkan kesehatan masyarakat secara signifikan.