Medan - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Pariwisata akan membenahi geosite yang ada di kawasan Danau Toba.
Dilakukan untuk mendukung pengembangan dalam jangka panjang dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara pasca Kaldera Toba mendapatkan pengakuan Unesco Global Geopark (UGG).
"Ke depan banyak yang harus dikerjakan oleh Pemprov Sumut, namun harus punya perencanaan terpadu lintas sektor. Harus bersama-sama tidak bisa hanya satu sektor saja, hanya dinas pariwisata saja. Salah satunya fokus membangun, menata geosite yang ada," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Utara, Ria Telaumbanua di Medan, Selasa, 14 Juli 2020.
Pengakuan Ria, ketika selesai mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol Medan, bahwa semua perencanaan sudah ada tapi harus diperkuat dan saling mendukung.
Penguatan geosite akan ditata, peningkatan SDM di daerah itu, kami juga harus mensosialisasikan dan melakukan edukasi
"Tahun 2020 ini, sudah banyak perencanaan, sudah ada yang dikerjakan untuk meningkatkan fasilitas Danau Toba. Namun, masih banyak yang belum, karena terkendala dengan wabah Covid-19, banyak anggaran di dinas kami yang direfocusing untuk penanganan Covid-19," katanya.

Pada 2021 kata dia, segala perencanaan akan segera dirampungkan, hanya saja harus saling mendukung. Sedangkan dalam waktu dekat, dinas pariwisata akan meningkatkan sumber daya manusia di daerah sekeliling Danau Toba.
"Penguatan geosite akan ditata, peningkatan SDM di daerah itu, kami juga harus mensosialisasikan dan melakukan edukasi kepada masyarakat, karena sudah menjadi jaringan internasional. Jadi akan banyak datang wisman yang berkunjung mungkin setelah Covid-19 ini, wisman akan berkunjungnya," tuturnya.
Sebelumnya, General Manager Geopark Kaldera Toba Hidayati menyebut bahwa masuknya Geopark Kaldera Toba sebagai bagian dari Unesco Global Geopark (UGG) dinilai akan membawa manfaat bagi Provinsi Sumatera Utara.
Dengan masuknya danau vulkanik terbesar di dunia itu bagian dari UGG maka akan menjadi pintu baru pengembangan Danau Toba. GKT ditetapkan sebagai bagian dari UGG dalam sidang ke-209 Dewan Eksekutif Unesco di Paris pada 7 Juli 2020.
"Perjuangan GKT untuk menjadi bagian dari UGG telah menjalani proses yang cukup panjang. Proses tersebut didukung oleh semua pihak, khususnya Pemerintah Provinsi Sumut yang merupakan pemilik dan pengelola kawasan GKT," kata Hidayati di Medan, Kamis, 9 Juli 2020.
Menurut Hidayati, peluang besar dari warisan dunia di Sumut harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Terlebih dalam menciptakan berbagai peluang khususnya masyarakat di Kawasan Danau Toba.[]