Jakarta – Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali mengajak 3 orang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraaan Sosial (PPKS) untuk mengikuti keterampilan di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEGP) “Pangudi Luhur” Bekasi pada Rabu, 6 Januari 2021.
Risma pertama kali menjumpai Irman Yudha berusia 48 tahun kelahiran Jakarta yang sudah sejak 1 setengah tahun lalu bekerja sebagai pemulung botol bekas. “Dulu, sebelum keadaan seperti sekarang ini saya bekerja di sebuah LotteMart,” ucapnya.
Awalnya, saya ingin kerja di Tangerang ikut teman jadi pelayan di sebuah rumah makan, tetapi sesampainya di sana justru tidak jelas dan harus kemana hingga kehabisan ongkos serta berujung menjadi pemulung,
Kemudian Mensos Risma menemui Firman Utina usianya masih sangat muda 17 tahun berasal dari Bekasi Timur, dia mengatakan dirinya telah menjadi pemulung di Jakarta selama satu tahun.
“Awalnya, saya ingin kerja di Tangerang ikut teman jadi pelayan di sebuah rumah makan, tetapi sesampainya di sana justru tidak jelas dan harus kemana hingga kehabisan ongkos serta berujung menjadi pemulung,” ujarnya.
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyapa M Rohim saat masih tertidur beralaskan kardus. Sebelumnya ia bekerja sebagai driver ojol tetapi karena motornya ditarik leasing akhirnya menjadi pemulung di Jakarta, Rabu (6/1/2021). (Foto: Tagar/Dok. Kemensos)
Lalu ketiga, Risma bertemu dengan M. Rohim yang merupakan pria kelahiran Blora 1984. Saat ini menjadi seorang pemulung setelah dulunya dia bekerja sebagai driver ojek online (Ojol) namun akibat motornya ditarik oleh leasing dia tidak bisa bekerja sebagai ojol lagi.
“Saya tinggal bersama keluarga di sebuah kontrakan di Buaran. Namun, saya khawatir bakal diusir dari kontrakan karena sudah 2 bulan tidak mampu lagi membayar sewa,” katanya.
Ketiganya kemudian bersedia menerima ajakan Mensos Risma untuk tinggal di balai dan mendapatkan keterampilan. Namun sebelumya dibawa oleh personel Tim Reaksi Cepat (TRC) ke kantor Kementerian Sosial untuk mengikuti assessment awal, mendapatkan makan, serta melakukan rapid tes sesuai dengan protokol kesehatan.
Kemudian, ke-3 PPKS tersebut diantar oleh personel TRC untuk mengikuti berbagai keterampilan layaknya membuat pupuk kompoks, mencukur rambut, beternak ikan lele, serta montir mobil. []