Penampilan Yanni Pukau Penonton di Prambanan Jazz 2019

Penampilan musisi dan komposer legendari dunia Giannis Chrysomallis, pukau penonton di hari ke dua Prambanan Jazz 2019.
Musisi dan komposer legendaris dunia, Giannis Chrysomallis atau lebih dikenal dengan Yanni, tampil pada hari kedua Prambanan Jazz 2019 dengan membawakan 22 lagu dari sejumlah albumnya. (Foto: Dok Prambanan Jazz 2019)

Yogyakarta - Musisi dan komposer legendaris dunia, Giannis Chrysomallis atau yang lebih dikenal dengan Yanni sukses menggelar konsernya pada hari kedua Prambanan Jazz 2019. Ribuan penonton memadati kursi di setiap kelas pertunjukan special show, Sabtu, 6 Juli 2019.

Tidak sedikit pula orang yang sebelumnya tidak pernah mengikuti musik Yanni menjadi jatuh cinta dengan karya musisi asal Yunani itu. Farida, 28 tahun, mengaku datang ke konser Yanni karena diajak salah seorang temannya. 

Dia hanya pernah mendengar nama Yanni, akan tetapi tidak mengetahui karya Yanni secara detail. “Cuma tahu musiknya seperti orkestra,” ujar Farida.

Semula ia tidak berharap banyak terhadap konser Yanni. Ia bahkan sempat berpikir, tidak sampai satu jam menonton pasti sudah beranjak dari kursi pertunjukan.

Artikel lainnya: Musisi Kelas Dunia Berebut Tampil di Prambanan Jazz

Prediksi Farida salah. Perempuan berambut sebahu itu tidak pernah menyangka menonton konser Yanni menjadi pengalaman berbeda dan belum pernah dialaminya.

YogyakartaMusisi dan komposer legendaris dunia, Giannis Chrysomallis atau lebih dikenal dengan Yanni, tampil pada hari kedua Prambanan Jazz 2019 dengan membawakan 22 lagu dari sejumlah albumnya. (Foto: Doc Prambanan Jazz 2019)

“Saya terpukau dengan musik-musiknya yang sama sekali tidak membosankan,” tuturnya.

Ia berusaha menjelaskan makna tidak membosankan dalam karya-karya Yanni. Farida memang tidak hafal dengan judul lagu-lagu Yanni, namun menikmati saja sudah lebih dari cukup baginya.

Ia menilai karya Yanni sangat dinamis, nada-nada yang dimainkan bisa memicu orang untuk berimajinasi tentang apapun yang dirasakan. 

Nada-nada di aransemen Yanni yang berjudul Felitsa, misalnya, dapat membuatnya merasa merindukan sesuatu.

Atau lagu Nightingale yang mengingatkan Farida akan keindahan Cina.

Pertunjukan yang berlangsung sekitar dua jam itu benar-benar dinikmati Farida. Ia tidak berpikir untuk meninggalkan tempat duduk karena merasa penasaran dengan musik-musik yang akan ditampilkan selanjutnya.

Serupa dengan Farida, Ari, 24 tahun, mengaku tertarik mendalami karya Yanni seusai menonton konser di Prambanan Jazz 2019. Penyuka music reggae dan rock n roll ini tidak menyangka bakal antusias dengan music orkestra klasik seperti yang dimainkan Yanni.

Artikel lainnya: Dampak Toba Caldera World Music Bagi Warga Tobasa

“Awalnya ada teman punya tiket yang tidak jadi dipakai, saya ditawari dan iseng saja nonton Yanni,” ucapnya.

Ia membayangkan betapa membosankannya music orkestra. Namun, Yanni berhasil mengubah sudut pandangnya. Terlebih pertunjukan yang ditontonnya terasa sangat spektakuler dengan sorotan lampu dan background Candi Prambanan.

Pertunjukan yang benar-benar hidup dan sangat dinamis.

Yanni yang tampil di Rorojonggrang Stage membawakan 22 lagu dari sejumlah album yang diciptakannya sejak 70-an. Sembilan lagu terdapat di album “Live at The Acropolis”, seperti Santorini, Keys to Imagination, Until The Last Moment, The Rain Must Fall, Reflections of Passion, Acroyali, Standing in Motion, One Man’s Dream, dan Nostalgia.

Yanni menyapa para penggemar di Yogyakarta dengan tiga kalimat yang diucapkannya dalam Bahasa Indonesia. “Halo Jogja... Saya senang di Jogja… Apa kabar?” kata Yanni.

Yanni memang tidak bisa menutupi kebahagiaannya berada di Indonesia. Sejak datang dan menginjakkan kaki pertama kali di Bandara Adisutjipto, musisi berusia 64 tahun ini sudah terkesan dengan keramahan masyarakatnya.

Menurut Yanni, orang Indonesia selalu tersenyum dan akrab menyapa.

Orang Indonesia adalah orang termanis yang pernah saya temui, saya sudah berkeliling dunia, tetapi saya tidak pernah bertemu dengan orang seperti Indonesia.

CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi menuturkan kehadiran Yanni pada Prambanan Jazz Festival 2019 menjadi momen yang sangat mengharukan bagi banyak orang. Bahkan Habib Luthfi bin Yahya, seorang tokoh agama ternama Indonesia, ikut terharu saat bisa menyaksikan secara langsung musisi idolanya.

“Bagi orang-orang yang senang musik, musik dari beliau (Yanni) memang sangat luar biasa. Musik beliau patut untuk diapresiasi. Saya mengagumi beliau, karena beliau adalah selaku pembaharu di dunia musik yang bisa mengkombinasikan berbagai jenis nuansa musik. Bisa mengambil dari Yunani, Timur Tengah, Cina dan lainnya menjadi sesuatu yang luar biasa,” kata Habib Luthfi. []

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.