Penculikan Anak Aceh di Malaysia Belum Dilaporkan

Penculikan anak Aceh di Malaysia hingga saat ini belum dilaporkan ke pihak kepolisian.
Ilustrasi

Lhokseumawe – Seorang anak berdarah Aceh berinisial A, 2,7 tahun, diculik oleh pengasuhnya di Malaysia, hingga kini keberadaan anak tersebut belum diketahui di mana dan ibunya mengalami trauma.

Ketua Aceh–Malaysia Bukhari mengatakan, pihaknya belum melaporkan kasus tersebut kepada Polisi Diraja Malaysia, karena ibu anak itu bernama Marsidah, 29 tahun, tidak memiliki dokumen keimigrasian.

“Meskipun ibunya telah lama tinggal di Malaysia, tapi tidak memiliki dokumen keimigrasian. Makanya terkait kasus ini, tidak bisa kami laporkan kepada Polisi Diraja Malaysia karena nantinya pasti akan diperiksa dokumen terlebih dahulu,” ujar Bukhari, Rabu, 19 Februari 2020.

Baca juga: Anak Berdarah Aceh Dijual di Malaysia

Makanya terkait kasus ini, tidak bisa kami laporkan kepada Polisi Diraja Malaysia karena nantinya pasti akan diperiksa dokumen terlebih dahulu.

Bukhari menambahkan, apabila tetap dilaporkan kepada Polisi Diraja Malaysia, maka Marsidah akan ditangkap karena dianggap pendatang gelap dan tidak ada paspor, serta dokumen lainnya.

Saat sekarang ini pihaknya sedang membuat pendekatan dengan salah seorang personel Polisi Diraja Malaysia, untuk mencarikan solusi dan bagaimana caranya agar Marsidah tidak ditangkap, serta kasus itu bisa ditangani oleh pihak kepolisian.

“Saya saat ini sedang membuat pendekatan dengan salah seorang personel Polisi Diraja Malaysia, kebetulan anggota polisi itu dekat dengan saya. Nantinya akan dimintai tanggapan dan bagaimana solusinya,” tutur Bukhari.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang anak berdarah Aceh inisial A 2,7 tahun, dijual oleh orang yang tak dikenal, hingga kini ibu anak yang tidak berdosa itu mengalami trauma. Meskipun demikian, ia harus tetap harus bekerja untuk menyambung hidupnya di Malaysia.

Baca juga: Dinsos Bireuen Tak Tahu Anak Aceh Dijual di Malaysia

“Marsidah ini sudah 17 tahun berada di Malaysia dan telah cerai dengan suaminya sekitar 1,7 tahun lalu. Kasus penjualan bayi ini terjadi pada 29 Januari 2020, namum saya baru tau hari ini dan telah saya kumpulkan semua datanya,” ujar Bukhari kepada Tagar, Minggu, 16 Februari 2020.

Bukhari menambahkan, pada tahun 2019 lalu Marsidah sempat berkenalan dengan salah seorang wanita bernama Rita asal Medan, Sumatera Utara, namun dirinya tidak mengenal latar belakang wanita tersebut. []

Berita terkait
Cegah Serangan Musuh, Aceh Butuh Pesawat Tempur
Aceh saat ini mulai membutuhkan pesawat tempur mengingat provinsi ini berbatasan langsung dengan negara lain.
Besok Salat Jumat Perdana di Masjid Agung Abdya Aceh
Besok, Masjid Agung Abdya, di Desa Seunaloh Kecamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh
Pesawat Tempur Turunkan Pesawat Asing di Aceh
Dua unit pesawat tempur jenis F-16 menurunkan paksa satu pesawat asing pengintai yang masuk wilayah Indonesia melalui Aceh tanpa izin.
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi