Sering menghela napas ternyata memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan jantung dan pencernaan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan ini dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil dan memperlancar proses pencernaan. Hal ini berkaitan dengan medula oblongata, pusat pernapasan yang terletak di bagian terendah otak, yang mengatur laju pernapasan secara otomatis.
Menurut dr. Steve Yang, dokter spesialis pernapasan dan perawatan intensif di Rumah Sakit Mount Elizabeth, medula oblongata merespons masukan dari sensor di berbagai area tubuh. Sensor-sensor ini memberikan informasi tentang perubahan kadar karbon dioksida, oksigen, dan pH dalam darah. Pusat pernapasan kemudian menyesuaikan laju pernapasan dengan mengirimkan impuls ke otot-otot sistem pernapasan.
Jaclyn Chow, Kepala Fisioterapis di Heart & Lung Physio, menjelaskan bahwa menghela napas dalam-dalam dan mengembuskan napas lebih lama dari biasanya dapat meningkatkan luas permukaan paru-paru dan efisiensi pertukaran gas. Ini membantu mencegah kolaps alveoli, memulihkan kelenturan paru-paru, dan memperbaiki kadar oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh.
Dr. Yang menambahkan bahwa menghela napas juga mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yang berfungsi seperti mode autopilot tubuh. Sistem ini mengendalikan fungsi-fungsi tubuh yang tidak perlu diperintahkan secara sadar, seperti berkedip, mencerna, dan mengatur detak jantung. Menghela napas dapat memperlambat detak jantung, menurunkan tekanan darah, dan memperbaiki pencernaan.
Profesor David Spiegel, direktur Pusat Stres dan Kesehatan di Fakultas Kedokteran Universitas Stanford, menggambarkan bahwa menghela napas berfungsi seperti rem yang bekerja lebih sehat daripada akselerator. Dengan menghela napas, seseorang dapat dengan cepat memasuki fase tenang dan merasa lebih rileks.