Penerbangan Adisutjipto Eksodus ke YIA Kulon Progo

Penerbangan sipil di Adisutjipto Yogyakarta segera pindah ke YIA Kulon Progo.
Operasional perdana pesawat Batik Air di YIA disambut dengan water salute, Rabu 29 Mei 2019. Dalam waktu dekat, Batik Air juga membuka rute dari YIA ke Samarinda dan Denpasar. (Foto : Dok. Tagar/Ridwan Anshori)

Kulon Progo - Sebanyak 54 penerbangan di Bandara Adisucipto dipastikan dipindahkan ke Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA). Rinciannya 48 penerbangan domestik (24 jadwal keberangkatan dan 24 jadwal kedatangan) dan enam jadwal penerbangan internasional dengan rute Malaysia dan Singapura.

Pemindahan ini merupakan bagian dari pengoperasionalan penuh Bandara YIA di Kulon Progo mulai 29 Maret 2020. Penerbangan yang tidak pindah hanya penerbangan berjadwal dan tidak terjadwal yang menggunakan pesawat propeller dan jet pribadi.

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, Bandara YIA merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional untuk mengatasi permasalahan kapasitas Bandara Adisutjipto. Pemindahan tersebut juga merupakan solusi untuk mengurangi risiko penularan Virus Corona atau Covid-19 di tengah padatnya penumpang dan sempitnya ruang dalam upaya penerapan konsep social distancing.

"Operasional YIA nanti bertambah menjadi 24 jam dari yang sebelumnya 12 jam. Perubahan jam operasi juga ada di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, dari sebelumnya pukul 05.00 - 21.00 WIB, menjadi pukul 05.00 - 18.00 WIB," ujar Faik Fahmi dalam pers rilis PT Angkasa Pura I, Selasa 24 Maret 2020.

Bandara YIA, kata dia, akan didukung aksesibilitas multimoda seperti adanya jalan tol dan kereta bandara. Pada saat ini, moda transportasi umum pendukung Bandara YIA seperti Damri, SatelQu, taksi bandara, taksi online, dan kereta dari stasiun terdekat Stasiun Wojo, yang dapat ditempuh 10 menit dari bandara.

Menurut dia, berbagai transportasi ini, semakin memudahkan para pengguna jasa bandara. “Kami yakin operasional penuh Bandara YIA, akan memberi multiplier effect pada perekonomian, pariwisata dan logistik di DIY khususnya Kulon Progo hingga daerah Jawa Tengah,” ungkapnya.

Fahmi menjelaskan, Bandara YIA memiliki terminal penumpang seluas 219.000 meter persegi dan mampu menampung hingga 20 juta penumpang per tahun. Bandara tersebut juga memiliki landas pacu sepanjang 3.250 x 45 meter dengan bahu runway 15 meter di kedua sisinya. Tidak hanya itu, bandara ini juga memiliki tingkat kekerasan Pavement Classification Number (PCN) 107.

Operasional YIA nanti bertambah menjadi 24 jam dari yang sebelumnya 12 jam.

Bandara YIA juga memiliki fasilitas Penyelamatan Kecelakaan Pesawat dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) dengan Kategori 8. Spesifikasi inilah yang membuat YIA mampu didarati pesawat berbadan besar dan terberat seperti Boeing 777-300 dan Airbus A380.

"Sejak awal beroperasi hingga Februari 2020, YIA telah melayani lebih dari 336.823 penumpang dan 3.843 pergerakan pesawat. Rutenya meliputi Denpasar, Banjarmasin, Palembang, Jakarta (Cengkareng dan Halim Perdanakusuma), Palangkaraya, Batam, Banjarmasin, Samarinda, Tarakan, Pontianak, Makassar, dan Kualanamu," ujar Faik.

Penanggung Jawab Sementara General Manager Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA), Agus Pandu Purnama mengatakan, pada 29 Maret 2020 seluruh penerbangan di bandara Internasional Adisutjipto akan dipindahkan ke Bandara YIA. 

Pada Sabtu 28 Maret malam, pesawat Remain Over Night (RON) atau yang bermalam sudah mendarat di YIA dan siap terbang pada keesokan harinya yaitu pada tanggal 29 maret 2020 dengan rute yang sudah ditentukan.

Dalam pemindahan pada 29 Maret nanti tidak akan ada upacara seremonial. Hal ini sebagai tindak lanjut dari edaran terkait pencegahan penyebaran Covid-19. Terkait dengan pencegahan virus corona di Bandara YIA, pihaknya sudah menyiapkan thermal scanner dan thermo gun infrared di terminal kedatangan maupun keberangkatan. "International maupun domestik tidak akan luput dari pemeriksaan pencegahan virus Corona," ujarnya.

Dia mengatakan, PT Angkasa Pura I Yogyakarta akan membantu Kantor Kesehatan Pelabuban (KKP) dalam pencegahan corona. Sebanyak 15 alat thermo gun sudah diterima oleh PT Angkasa Pura I Yogyakarta. Dalam pemeriksaan penumpang dan karyawan yang memasuki bandara YIA, akan diperiksa oleh personel dari Avsec dan karyawan lain. "Semuanya akan diperiksa," tuturnya.

Sejak teridentifikasi masuknya virus Corona ke Indonesia beberapa waktu lalu, Manajemen Bandara YIA bergerak melakukan langkah antisipasi seperti menyediakan hand sanitizer di area keberangkatan maupun kedatangan penumpang. Selain itu juga melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan pada Minggu 15 Maret 2020 dengan sasaran seluruh area kedatangan dan keberangkatan penumpang

Dia menambahkan, upaya antisipasi penyebaran virus corona di Bandara Internasional Yogyakarta juga telah dilakukan sebelumnya, yaitu dengan melakukan pengecekan suhu tubuh penumpang dengan memakai thermometer dan body thermal scanner

Pegawai yang sering melakukan kontak langsung dengan penumpang, kini juga diwajibkan untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Disisi lain, juga dilakukan peningkatan standar kebersihan di area gerai, dan pemantauan kesehatan pegawai. []

Baca Juga:

Berita terkait
192 Penerbangan Adisutjipto Pindah YIA Kulon Progo
Akhir bulan ini sebanyak 192 penerbangan di Adisutjipto Yogyakarta pindah ke Bandara YIA Kulon Progo.
Cegah Corona di YIA dan Tempat Lain di Kulon Progo
Bersih-bersih massal di Kulon Progo, Yogyakarta. Selain Bandara YIA juga dilakukan di tempat lain.
Adisutjipto Yogyakarta Buka Posko Waspada Corona
Bandara Adisutjipto Yogyakarta membuka Posko Waspada virus Corona. Posko yang melibatkan stakeholder ini efektif berlangsung sejak 31 Januari 2020.