Pengamat Nilai APD Paramedis di Aceh Belum Maksimal

Pengamat menilai penanganan virus corona di Provinsi Aceh, masih memerlukan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam jumlah besar.
Personel Sat Brimob Polda Aceh menyemprotkan disinfektan di halaman luar masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Aceh, Jumat, 20 Maret 2020. (Foto: Tagar/Rahmat Fajri)

Lhokseumawe – Penanganan virus corona atau Covid-19 di Provinsi Aceh, masih memerlukan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam jumlah besar, yang nantinya bisa dipergunakan oleh setiap tenaga medis.

Pengamat Kebijakan Publik Aceh Nasrul Zaman mengatakan, kendala utama yang harus didukung oleh Pemerintah Pusat adalah pengadaan APD, karena saat sekarang ini jumlahnya cukup terbatas.

“Kendala utama di Aceh itu, tentang ketersedian APD, masker, desinfektan dan sarana isolasi bagi perawatan pasien, sehingga perlu adanya dukungan dari Pemerintah Pusat sehingga bisa tersedia dengan baik,” ujar Nasrul, Sabtu, 21 Maret 2020.

Nasrul menambahkan, hal lain yang harus dilakukan adalah, harus adanya upaya semua pihak agar masyarakat bisa mengetahui bagaimana tahapan pemeriksaan, bagi pasien yang supspect virus corona atau Covid-19.

Sehingga apa saja ciri-cirinya apabila terinfeksi virus tersebut, serta apa saja yang harus dilakukan oleh masyarakat, tentang upaya pencegahan secara mandiri dan mampu memangkas alur penularannya.

“Hal yang perlu dilakukan sekarang, yaitu diperkuat distribusi dan diseminasi informasi berkaitan dengan covid-19 ini, begitu juga penanganan yangg telah dan akan dilakukan, peran pemerintah, peran masyarakat dan peran para pihak lainnya yangg perlu disinergikan,” tutur Nasrul.

Kendala utama di Aceh itu, tentang ketersedian APD, masker, desinfektan dan sarana isolasi bagi perawatan pasien.

Kemudian Dinas Kesehatan Aceh juga telah berkordinasi baik dengan dinas kesehatan di tingkat kabupaten dan kota di Provinsi Aceh, juga telah melakukan pemeriksaan disetiap puntuk masuk daerah masing-masing.

Bukan hanya sebatas itu, juga telah membangun komunikasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan, Angkasapura, Syahbandar, serta dengan pihak kepolisian.

“Memang saat ini kita sudah melihat bahwa, Dinas Kesehatan Aceh telah membangun koordinasi yang baik ditingkat kabupaten dan kota, serta sejumlah pihak terkait lainnya,” kata Nasrul. []

Berita terkait
Pawang Harimau Aceh Merindukan Kakbah di Usia Senja
Carwani Sabi pawang harimau Aceh yang berusia 85 tahun sangat ingin menunaikan ibadah haji dikala umurnya yang sudah senja.
Rumah Pejabat di Aceh Digranat
Rumah Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa/Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Aceh digranat oleh orang tak dikenal.
Martunis Curi Sepeda Motor Temannya di Aceh
Martunis ditangkap polisi karena mencuri sepeda motor milik temannya di Aceh.
0
Kementerian Agama Siapkan Pengaturan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menjelang dan pada Iduladha dan tiga hari tasyrik di Iduladha pasti kebutuhan hewan ternak terutama sapi dan kambing itu akan tinggi