Jakarta - Pengamat ekonomi dan pasar modal, Siswa Rizali menilai tersalipnya kapitalisasi pasar atau market cap PT Mandiri Indonesia (Persero) Tbk oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) merupakan hal wajar. Menurut dia, ini lantaran kondisi ekonomi yang sangat tidak bersahabat dengan sektor perbankan.
"Pertumbuhan kredit turun, potensi kredit macet naik, dan laba pasti anjlok," kata Siswa saat dihubungi Tagar, Kamis, 22 Oktober 2020.
Dengan produk yang disukai masyarakat, efisiensi perusahaan yang sangat tinggi, laba konsisten, konsisten bagi dividen, dan kinerja bertahan di era Covid-19 ini.
Baca juga: Selamat, Ignasius Jonan Sah Jadi Komisaris Unilever
Sementara, kata Siswa, Unilever sendiri meski valuasi mahal, kinerjanya memang sangat luar biasa. Menurut dia, Unilever mampu menguasai pasar Fast Moving Consumer Goods (FMCG) Indonesia.
"Dengan produk yang disukai masyarakat, efisiensi perusahaan yang sangat tinggi, laba konsisten, konsisten bagi dividen, dan kinerja bertahan di era Covid-19 ini," ucapnya.
Pengamat ekonomi dan pasar modal, Siswa Rizali, menilai rencana penggabungan usaha atau merger tiga bank syariah pelat merah oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan langkah yang tepat. (Foto: Tagar/YouTube/Siswa Rizali).
Sehingga, kata dia, wajar bila Unilever harganya pulih lebih cepat. Menurut dia, saat saham lain masih lesu, harga saham Unilever bisa bertahan bahkan pulih kembali.
"Maka wajar market cap UNVR jadi lebih besar dari BMRI dan TLKM," ujar Siswa.
Baca juga: Produk Unilever Tak Akan Lagi Pakai Bahan Bakar Fosil
Sebelumnya, Unilever Indonesia menjadi emiten dengan nilai kapitalisasi pasar atau market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tengah pandemi Covid-19. UNVR menyalip dua perusahaan BUMN yakni Bank Mandiri dan Telkom.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 22 Oktober 2020, kapitalisasi pasar emiten barang konsumsi tercatat mencapai Rp 299,48 triliun. Sementara kapitalisasi pasar Bank Mandiri tercatat lebih kecil yakni senilai Rp 251,79 triliun. Hal yang sama juga terjadi pada Telkom dengan market cap mencapai Rp 267,47 triliun. []