Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, 9 Desember 2021, berbicara dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, untuk membahas peningkatan militer Rusia di perbatasannya dengan Ukraina, hal ini dikatakan oleh pejabat di Gedung Putih.
Setelah itu, Biden akan menelepon para pemimpin kelompok Bucharest Nine, sekutu di sisi timur NATO, untuk memberi tahu mereka tentang pertemuan virtualnya Selasa, 7 Desember 2021, dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan menyimak keprihatinan mereka.
Bucharest Nine terdiri dari Bulgaria, Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lituania, Polandia, Rumania, dan Slovakia.

Sebelumnya, 8 Desember 2021, Biden menyatakan tidak akan memerintahkan pengerahan pasukan Amerika ke Ukraina untuk melawan kemungkinan invasi Rusia ke negara itu. “Itu tidak menjadi opsi,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih.
Pernyataan Biden datang sehari setelah bertemu hampir dua jam dengan Putin. Setelah pertemuan itu, dia mengatakan, Amerika dan sekutu Eropanya “sangat prihatin” akan tindakan Rusia yang mengerahkan pasukan di dekat perbatasannya dengan Ukraina. Biden menambahkan, Amerika akan menanggapi dengan sanksi ekonomi yang “kuat” jika Rusia menginvasi Ukraina.
Namun bahkan tanpa kemungkinan mengirim pasukan, pejabat tinggi Gedung Putih dan Pentagon, Rabu, bersikeras bahwa Amerika masih mempunyai cara untuk meningkatkan pertahanan Ukraina (ka/jm)/voaindonesia.com. []
Biden Tak Akan Kerahkan Pasukan AS ke Ukraina
Konsekuensi Serius Jika Rusia Serang Ukraina
Aktivitas Militer Rusia di Perbatasan Ukraina
NATO dan Uni Eropa Kecam Penumpukan Militer Rusia dekat Ukraina