Pengertian dan Fakta-fakta Deep Web

Deep Web sempat menjadi deretan trending topic di Twitter, Selasa, 7 April 2020. Beragam komentar warganet di Twitter itu banyak tak tahu Deep Web.
ilustrasi - Deep Web. (Foto: www.robicomp.com)

Jakarta - Deep Web sempat menjadi deretan trending topic di Twitter, Selasa, 7 April 2020. Entah apa yang membuat Deep Web menjadi pembicaraan hangat di mikrobloging tersebut.

Akan tetapi, dari beragam komentar warganet di Twitter itu masih banyak yang belum paham pengertian Deep Web, dan bertanya-tanya apa itu Deep Web.

Dikutip Tagar dari laman qwords.com, Selasa, 7 April 2020, Deep Web adalah istilah bagi para pegiat IT (informasi teknologi). Bagi kalangan IT istilah Deep Web sudah tidak asing lagi, tetapi yang awam tentu tidak mengetahuinya.

Banyak orang mengatakan bahwa Deep web itu merupakan situs sarang penjahat yang kerap kali digunakan untuk transaksi barang-barang ilegal dan tindakan kriminal. Tapi, tahukah kita jika asumsi tersebut pada kenyataannya kurang tepat atau tidak benar?

Sebelum kita bahas lebih lanjut tentang apa itu Deep Web alangkah baiknya kalau kita pelajari dulu pengertian dan informasi-informasi penting yang sudah disajikan berikut ini.

Berkenalan dengan Deep Web

1. Pengertian Deep Web

Deep web atau yang biasa disebut sebagai invisible web, hidden web, maupun DeepNet sebenarnya adalah bagian dari protokol world wide web (www), hanya saja keberadaannya tidak termasuk ke dalam index publik, dan tidak dapat diakses secara leluasa oleh pengguna jaringan internet pada umumnya.

Istilah penamaan di atas diberikan bukan tanpa alasan, hal tersebut diambil berdasarkan fakta bahwa Deep Web memuat banyak sekali konten informasi terpendam yang sulit atau bahkan tidak bisa diakses (invisible) oleh orang biasa.

Berbagai situs yang ada di dalam Deep web juga tidak bisa ditemukan dengan mudah layaknya melakukan aktivitas browsing menggunakan mesin pencari seperti biasa.

Contoh situs Deep Web sendiri beberapa di antaranya meliputi server lokal kampus, layanan apikasi pesan instan yang tidak terindeks mesin pencari, serta aplikasi online yang hanya bisa diakses oleh karyawan atau pekerja tertentu.

Lantas, apakah Deep Web berbahaya? Jawabannya tentu saja tidak.

Ibarat kata, kalau kita ilustrasikan dunia internet sebagai sebuah bongkahan es maka berbagai situs website yang bisa kita telusuri menggunakan Google, Bing, atau Yahoo itu merupakan bagian permukaan yang bisa dilihat dengan mata atau istilahnya surface web.

Sedangkan bongkahan es di bagian bawah permukaan air laut adalah gambaran dari tumpukan konten yang ada di dalam Deep Web.

2. Perbedaan Deep Web dan Dark Net

Seperti yang sudah dijelaskan pada pengertian di atas, Deep Web sejatinya merupakan keseluruhan data (konten) yang ada di Internet, tapi tidak bisa di akses secara umum oleh pengguna.

Sementara Dark Net lebih condong ke arah sistem yang dibangun untuk melindungi privasi dan terkadang masih bisa diakses untuk keperluan eksploitasi barang-barang ilegal.

Jadi, keduanya relatif berbeda dan tidak bisa disamakan, meski dari segi penamaan agak sedikit nyerempet.

Deep Webilustrasi - Deep Web. (Foto: www.qwords.com)

Fakta-fakta seputar Deep Web

Internet merupakan infrastruktur kekinian untuk mengekspresikan jati diri serta menjadi simbol kebebasan. Jadi tidak heran jika didalamnya terdapat berbagai macam informasi diluar nalar yang tidak lazim untuk dicerna oleh kebanyakan manusia.

Selain terkenal karena banyak digunakan sebagai sarang kejahatan cyber, Deep Web juga banyak dibicarakan karena ukurannya yang diklaim mencapai 7,5 petabite atau jika dihitung secara matematis berukuran hingga 20 kali lipat dari kapasitas server Facebook, Google, atau Microsoft.

Tak terbayang bukan besarnya? Lantas, di manakah lokasi server Deep Web? Bagaimana cara maintenance sumber tenaganya?

Perlu diketahui, sejatinya akses dunia internet yang bisa digunakan saat ini totalnya tak lebih dari 5 persen saja dari keseluruhan kapasitas server yang ada, sementara sisa kapasitas server milik perusahaan seperti Google, Microsoft, ataupun Facebook lah yang selama ini berada di balik Deep Web.

Cara masuk Deep Web

Karena Deep web merupakan tulang punggung informasi dari konten yang bisa di akses melalui halaman mesin pencari, maka sudah seharusnya jika Deep web bersifat kaku dan tidak terbuka untuk umum.

Sementara itu, untuk Dark web/Dark net sendiri sifatnya lebih fleksibel karena konsepnya lebih ke arah perlindungan privasi dimana terkadang masih bisa dibuka dan dimanfaatkan oleh para hacker untuk mengeksploitasi celah demi kepentingan pribadi.

Layaknya ketika kita ingin menyelam ke dasar laut paling dalam, cara masuk ke dalam DarkNet juga begitu rumit dan tidak bisa dilakukan dengan cara asal-asalan. Untuk bisa masuk kedalam Dark net Anda butuh tools khusus yang terdiri dari VPN, browser bernama TOR, serta identitas palsu untuk jaga-jaga jika dibutuhkan.

Apa isi dari Deep Web?

Dengan cakupan kapasitas yang berkali-kali lipat lebih besar dari surface web, Deep web tentu berisi informasi yang jauh lebih banyak dan lebih lengkap.

Misalnya seperti database pelanggan, data penjualan, transaksi keuangan, hingga dokumen rahasia yang memang tidak seharusnya dipublikasikan.

Perlukah mengakses Deep Web

Pada dasarnya Deep Web bukanlah konten yang harus kita akses karena tidak semua orang membutuhkannya. Hanya saja bagi kita yang penasaran dan ingin mengetahuinya, ada beberapa hal yang harus disiapkan dan diwaspadai.

Ketika kita mengakses website di Deep Web, pastikan kita tidak menulis informasi apa pun. Dalam hal ini bisa seperti alamat email inti yang kita gunakan atau pun password yang biasa kita pakai. Selain itu, kita juga tidak boleh asal menekan tombol ‘klik’ karena bisa saja beberapa konten memiliki virus atau malware.

Dan, setelah kita mengakses konten di Deep Web, kita juga harus menghapus history secara keseluruhan. Hal ini ditujukan agar tidak ada hacker yang mencuri data kita. Untuk itu saran terbaik adalah jangan asal dalam mengakses Deep Web. Dan, apabila tidak diperlukan, maka langkah yang bijak adalah menjauhi konten-konten di situs ‘dalam’ ini.[]

Berita terkait
iPhone 12 Pro akan Hadir dengan LiDAR Sensor
Seri iPhone 12 diperkirakan akan hadir dengan tiga lensa kamera dan juga LiDAR Sensor.
Australia Uji Coba Vaksin Covid-19 kepada Hewan
Para ilmuwan di Negeri Kangguru tersebut melakukan uji coba vaksin Covid-19 kepada hewan. Kabar itu tentu menggembirakan di tengah wabah corona.
Penampakan Alat Tes Covid-19 Buatan Indonesia
Prototipe (purwarupa) test kit qPCR Covid-19 buatan Indonesia telah selesai dibuat. Diklaim teruji mampu mendeteksi virus SARS-CoV-2 secara akurat.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.