Jakarta - Laga terakhir AS Roma di kompetisi Serie A Italia yang menjadi momen perpisahan sang legenda Daniele de Rossi saat menang 2-1 atas Parma, Senin 19 Mei 2019 dini hari WIB. Setelah 18 tahun, De Rossi akhirnya harus meninggalkan Roma. Laga perpisahan yang mengingatkan memori Scudetto 2001.
Laga perpisahan sekaligus penghormatan untuk De Rossi seperti mengenang sukses Roma meraih Scudetto untuk ketiga kalinya dalam sejarah tim yang sudah berusia 91 tahun ini. Pada musim 2001, Roma meraih trofi liga setelah mengalahkan Parma 3-1. Kini, di stadion sama di Olimpico, De Rossi mengakhiri kebersamaan dengan Roma melawan tim yang sama.
Saat itu, tepat 18 tahun seperti kariernya, De Rossi sudah menjadi bagian dari skuat Roma. Hanya, dirinya yang baru berusia 18 berstatus pemain yunior dan tak pernah dimainkan oleh pelatih Fabio Capello.
Dia hanya bisa menyaksikan seniornya mengangkat trofi juara. Sejarah pun tak mencatat De Rossi sebagai salah satu pemain yang turut membawa Roma menjadi juara Serie A musim 2001.
Di laga terakhir melawan Parma yang diiringi hujan rintik, pemain yang paling banyak memperkuat Roma setelah Francesco Totti ini diturunkan sejak menit pertama. Roma sesungguhnya masih bersaing memperebutkan tiket ke Liga Champions.
Suporter membentangkan banner dan spanduk sebagai ucapan terima kasih kepada Daniele de Rossi yang sudah bersama AS Roma selama 18 tahun. Laga terakhir Roma sekaligus menjadi perpisahan sang kapten. (Foto: calcioweb.eu)
Hanya, peluang lolos ke Liga Champions sangat kecil. Mereka tetap harus menunggu hasil pertandingan tiga tim, Atalanta, Inter Milan dan AC Milan, meski memenangkan laga terakhir itu.
Laga itu pun lebih terfokus pada pesta perpisahan De Rossi yang masuk lapangan bersama keluarganya. Pemain berusia 35 ini pun menyambut suporter yang marah dan kecewa karena klub tak lagi memperpanjang kontrak sang kapten.
Apalagi De Rossi pun menyatakan bakal melanjutkan karier di klub lain setelah tidak lagi di Roma. Artinya, De Rossi belum berniat pensiun dan bakal menanggalkan status 'pemain dengan satu klub'.
Roma Membuka Kemenangan
Di laga itu, Roma membuka kemenangan melalui Lorenzo Pellegrini di menit 35. Dalam kedudukan 1-0, De Rossi kemudian ditarik keluar di menit 80. Saat meninggalkan lapangan, suporter memberikan sambutan sambil berdiri (standing ovation).
Tak lama setelah ditinggalkan De Rossi, Parma malah berhasil menyamakan kedudukan melalui Gervinho. Mantan penyerang Roma ini mencetak gol menit 86.
Saat pertandingan tersisa satu menit, stadion bergemuruh saat Diego Perotti mencetak gol bagi Roma. Skor pun berubah 2-1 untuk tuan rumah. De Rossi pun mendapat kado perpisahan sebuah kemenangan.
Pelatih Claudio Ranieri merasa senang bisa mengakhiri kompetisi dengan kemenangan. Tidak hanya De Rossi, dirinya juga mendapat ucapan terima kasih melalu banner yang dibentangkan suporter.
"Ini menjadi pengalaman yang penuh emosi. Tetapi air mata ini bukan karena saya menangis, Ini air hujan," kata Ranieri setengah bercanda.
"Tetapi di luar canda, ini memang laga emosional bagi saya. Apalagi mendengar fan menyebut nama De Rossi dan saya yang akan pergi. Ini sungguh sulit untuk mengucapkan perpisahan," jawabnya. []
Baca juga:
- Tak Mainkan De Rossi, Pelatih AS Roma Beri Alasan
- Imbang, Roma Bergantung Kepada Juventus dan Milan
- Peluang AS Roma ke Liga Champions Kian Berat