Medan - Penginapan K77 di Jalan Seto, Keluarahan Tegal Sari II, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara tidak takut dengan santernya isu virus corona yang disebut-sebut berasal dari Kota Wuhan, China.
Padahal penginapan atau guest house ini khusus melayani tamu yang berasal dari luar negeri, seperti dari, Prancis, Jerman, Kanada Inggris, Mayalsia, Singapura, Hongkong, China dan lainnya.
Johan, salah satu perwakilan dari manajemen K77 kepada Tagar, Kamis 6 Februari 2020 membenarkan, guest house tersebut khusus buat tamu luar negeri.
"Iya memang, K77 sekarang khusus untuk orang luar negeri. Meski khusus untuk WNA, manajemen tidak membebaskan mereka yang menginap di sini. Semua ada aturannya, tidak bisa mereka membuat aturan sendiri," kata Johan.
Tamu yang paling sering menginap di K77 menurut Johan, adalah warga negara Amerika Serikat dan negara Eropa. Mereka mendapatkan informasi keberadaan K77 dari Lonely Planet Indonesia atau sejenis buku yang beredar di negara masing-masing.
Kita yakin dan tidak takut dengan virus corona itu. Pemerintah Indonesia pasti sudah mengantisipasi masalah ini sejak dini
"Dulunya tempat ini menjadi kos-kosan. Tapi karena kebanyakan anak kos di Medan sering melanggar aturan, akhirnya saya mengubah konsep menjadi khusus untuk warga negara asing. Khusus untuk WNA, kita selalu bertanya mengenai dokumen mereka, seperti paspor dan lainnya. Jika dokumen mereka tak lengkap, kita tidak izinkan mereka menginap di sini," ucap Johan.
K77 Guest House di Kota Medan yang sering dikunjungi WNA.(Foto: Tagar/Reza Pahlevi)
Terkait isu virus corona, Johan berkeyakinan penyakit itu tidak akan tersebar sampai ke Indonesia. Karena pemerintah Indonesia pasti sudah mengantisipasinya sejak dini.
"Selain itu, setiap warga negara asing yang datang melalui pelabuhan maupun bandara internasional pasti akan melewati proses panjang. Ada petugas Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional maupun Balai Karantina dan lainnya. Mereka ada alat yang canggih. Makanya kita yakin dan tidak takut dengan virus corona itu. Pemerintah Indonesia pasti sudah mengantisipasi masalah ini sejak dini," ujarnya.
Menurut lelaki yang mahir berbahasa Inggris, ini mengatakan tamu ramai di tempat usahanya pada Mei sampai Oktober di tahun berjalan. Karena itu menjadi musim panas bagi WNA terutama yang berada di negara Eropa.
"Kalau bulan Mei sampai Oktober, pengunjung banyak yang datang, karena bagi mereka itu adalah musim berlibur, musim summer (panas). Kalau di bulan lain, menjadi musim dingin dan waktunya bekerja bagi mereka. Kita dari manajemen pasti akan selalu mengikuti aturan yang berlaku. Petugas Imigrasi juga sering datang ke tempat kita ini. Untuk mengecek WNA yang datang," tandasnya.
Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting sebelumnya mengatakan agar pengamanan di sejumlah pelabuhan maupun bandara yang berhubungan langsung dengan kedatangan warga negara asing, harus bekerja dengan maksimal dan saling berkomunikasi.
"Pelabuhan dan bandara harus dijaga dengan ekstra, setiap warga negara asing harus dicek dulu, dideteksi apa terjangkit virus corona atau tidak. Itu juga berlaku bagi warga negara Indonesia. Karena banyak juga warga Indonesia, khususnya Sumatera Utara yang berpergian ke luar negeri, itu bisa saja menjadi pintu masuk penyebaran virus dimaksud," ucap Baskami.[]