Dokter sekaligus pengusaha skincare, Richard Lee, akhirnya angkat bicara mengenai kritik yang menghujani gelar PhD-nya dari Atlantic International University (AIU). Diketahui, Richard Lee menyelesaikan pendidikan S3-nya di kampus tersebut pada tahun 2021. Namun, belakangan, gelar ini menjadi sorotan publik setelah seorang dokter detektif atau "doktif" menyebut bahwa AIU tidak terdaftar secara resmi di Amerika Serikat.
Richard Lee meminta maaf kepada masyarakat atas kritik yang muncul terkait jenjang akademisnya. "Aku minta maaf sama masyarakat kalau sekolahku kurang bagus. Aku juga minta maaf kepada para dokter kalau sekolahku belum memuaskan mereka," ujarnya dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Denny Sumargo. Richard menegaskan bahwa niatnya untuk menempuh pendidikan tersebut murni didasari keinginan belajar, bukan untuk meningkatkan branding produk skincare-nya.
Richard Lee menjelaskan bahwa ia melanjutkan studi ke jenjang S3 saat pandemi Covid-19, ketika pendidikan jarak jauh menjadi pilihan utama. "Pada saat itu ada kesempatan sekolah di Atlantic International University. Aku ikut enggak kuliahnya? Aku ikut," kata Richard. Ia mengaku telah menjalani perkuliahan, mengerjakan tugas-tugas, dan menyelesaikan disertasinya dengan sungguh-sungguh, meskipun ia mengakui bahwa ia tidak mengetahui track record kampus tersebut hingga detik ia lulus.
Richard Lee menyadari bahwa reputasi kampusnya menjadi perhatian publik. "Aku dikasih kesempatan buat kuliah, tugas aku kerjain, disertasi selesai. Tapi pertanyaannya, orang pilih skincare aku karena aku PhD atau karena edukasi dan kualitas produknya?" tanyanya. Richard menegaskan bahwa gelar akademik yang dimilikinya tidak digunakan untuk branding produk skincare-nya. Fokusnya tetap pada edukasi dan kualitas produk yang ditawarkannya.
Richard Lee berharap masyarakat dapat memahami niatnya yang tulus untuk belajar dan mengembangkan diri. Ia menekankan bahwa kualitas produk skincare-nya didasari oleh pengetahuan dan pengalaman, bukan hanya gelar akademik. "Tapi niatku murni ingin belajar, dan itu bukan di bidang kedokteran, melainkan bisnis," tutupnya.