Jakarta – Setelah daya beli pada awal tahun 2022 naik, kini warga Amerika Serikat (AS) memperlambat pengeluaran belanja mereka pada Februari 2022. Mereka membatasi pembelian gadget, perabot rumah tangga dan barang-barang pilihan lain, karena naiknya harga-harga untuk makanan, bensin, dan tempat tinggal yang menghabiskan lebih banyak uang mereka.
Penjualan eceran naik 0,3% setelah mencatat lonjakan 4,9% dari Desember 2021 hingga Januari 2022, karena didorong oleh kenaikan gaji, perekrutan yang stabil dan lebih banyak uang di tabungan bank, menurut Departemen Perdagangan AS. Kenaikan belanja Januari lalu adalah kenaikan terbesar dalam pengeluaran sejak Maret tahun lalu, ketika rumah tangga Amerika menerima cek stimulus (tunjangan) terakhir dari pemerintah sebesar 1.400 dolar AS atau setara dengan Rp 20.025.670.

Bisnis di toko mebel dan perabotan rumah turun satu persen pada Februari, sementara penjualan di toko elektronik dan peralatan turun 0,6%. Penjualan di toserba turun 0,2%, sementara penjualan daring turun 3,7%. Pemasukan restoran naik 2,5% karena pembeli mengalihkan lebih banyak pengeluaran mereka ke sektor jasa, ketika ancaman Covid-19 berkurang (ps/lt)/Associated Press/voaindonesia.com. []
Inflasi di Amerika Capai 7% yang Terburuk Sejak 1982
Semakin Memburuk, Amerika Serikat Sentuh Inflasi Tertinggi
Inflasi di Amerika Serikat Terus Melonjak
The Fed Sebut Pemulihan Ekonomi Penyebab Lonjakan Inflasi