Pessel - Kepala Bidang P2B Dinas Kesehatan, Kariadi mengungkapkan tingginya peningkatan jumlah kasus penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Sumatera Barat (Sumbar), akibat maraknya perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di daerah berjuluk Negeri Sejuta Pesona itu.
Menurutnya, peningkatan jumlah kasus di Pessel, telah terjadi sejak tiga tahun terakhir.
"Ya, memang ada peningkatan sejak 2016," kata Kariadi didampingi Kasi P2M, Rosmali kepada Tagar di Painan, Kamis 5 September 2019.
Merujuk data Dinas Kesehatan Pessel, angka penderita HIV/AIDS pada 2016 tercatat hanya sebanyak 16 orang. Sementara di 2019, angka melonjak tajam hingga berjumlah 33 orang.
Penyebarannya rentan melalui air ludah, air mani dan darah.
Dari total angka tersebut, 57 persen merupakan pasien berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan 43 persen lainnya adalah perempuan.
Selain LGBT, kata Kariadi, faktor penyebabnya adalah penyebaran teknologi informasi yang sudah tak terbendung, pergaulan bebas serta gonta-ganti jarum suntik.
"Jadi, penyebarannya rentan melalui air ludah, air mani dan darah," katanya.
Baca juga: Papua Peringkat Pertama Jumlah Kasus AIDS di Indonesia
Kariadi mengatakan, Pemerintah Daerah telah mendata kaum ibu di tiap Puskesmas sebagai langkah antisipasi. Mereka diperiksa apakah terjangkit penyakit menular seksual seperti hepatitis, HIV/AIDS atau spilis.

Jika yang terinfeksi sipilis, penderita bakal mendapatkan penanganan awal dengan memberikan obat tetes pada matanya. Sementara untuk pengidap hepatitis akan diberikan vaksin abig. Terhadap penderita HIV/AIDS, mereka bakal langsung dirujuk ke rumah sakit provinsi.
"Karena Rumah Sakit Umum Daerah (RSUS) belum memiliki perawarannya," ujar Kariadi. []