Penyebab Puluhan Ribu Warga Aceh Kena Narkoba

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNN) Provinsi Aceh menyebutkan lebih kurang sebanyak 82.400 masyarakat Aceh terkontaminasi dengan narkoba.
Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol Heru Pranoto (pegang microphone) saat menjelaskan tentang narkotika yang hendak dimusnahkan di halaman Kantor BNNP Aceh, Banda Aceh, Aceh, Selasa 17 Maret 2020 (Foto: Tagar/Rahmat Fajri)

Banda Aceh - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNN) Provinsi Aceh menyebutkan sekitar 2,80 persen atau lebih kurang sebanyak 82.400 masyarakat Aceh terkontaminasi dengan narkoba.

"Jadi kurang lebih 82.400 sekian jumlah penduduk di Aceh diduga terpapar narkoba," kata Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol Heru Pranoto di sela-sela pemusnahan barang bukti narkoba di halaman kantor BNNP Aceh, Selasa, 17 Maret 2020.

Heru merasa khawatir terhadap kondisi ini, karena itu perlu perhatian dari pemerintah daerah, kementerian maupun lembaga serta seluruh stakeholder di Aceh lainnya untuk memberantas peredaran barang tersebut.

"BNN juga memiliki keterbatasan dari segala hal, oleh karenanya, dengan luasan wilayah Aceh ini diperlukan koordinasi dan kerjasama lintas sektor dan instansi terkait," ujarnya.

Namun, kata Heru, sejauh ini sudah ada kesadaran baik dari masyarakat Aceh untuk memberantas barang haram itu. Dimana, sudah banyak yang berani melaporkan ke instansi pemerintah jika mengetahui adanya peredaran narkoba.

"Pemberantasan narkoba di Aceh sudah cukup baik, keberanian masyarakat melaporkan. Sehingga barang-barang ini tidak bisa dikonsumsi," tutur Heru.

Jadi kurang lebih 82.400 sekian jumlah penduduk di Aceh diduga terpapar narkoba.

Selain itu, Heru juga menjelaskan letak geografis Aceh yang cukup panjang di kawasan pantai timur utara, mulai dari Kabupaten Bireuen hingga Aceh Tamiang itu menjadi titik rawan sebagai pintu masuk para penyelundup narkoba.

Notabenenya, lanjut Heru, penyelundupan narkoba memang melewati arah Selat Malaka. Karena itu, pihaknya menetapkan kawasan tersebut sebagai jalur dalam pengawasan.

"Karena peredaran semua masuk lewat situ, kemudian masuk lewat darat, sambung ke arah Sumatera, nyebrang ke arah Jawa. Jalur-jalur ini memang sudah kami amati," ucapnya.

Kemudian, pelabuhan-pelabuhan yang sering digunakan sebagai akses membawa atau penyelundupan barang itu disebut sebagai jalur tikus.

"Dinamakan pelabuhan tikus, itu lah jalur yang dimasukin mereka-mereka itu," sebut Heru. []

Berita terkait
19 Kg Sabu Ditemukan di Kebun Sawit Aceh
BNN Provinsi Aceh memusnahkan 19 kilogram sabu-sabu, 20 ribu ekstasi, 20 ribu pil happy five, serta sebanyak 54 kilogram ganja.
Usai Dirampok Pemuda Aceh Terikat di Bawah Jembatan
Seorang pemuda di Aceh Timur, Aceh, Kahar Muzakar ditemukan di bawah jembatan dengan tangan terikat di Kabupaten Aceh Timur.
Pulang Jakarta, Mahasiswa Aceh Berstatus ODP Corona
Usai pulang dari Jakarta, Mahasiswa Aceh berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) corona.
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi