Surabaya - Penyebaran Covid-19 atau virus corona di Jawa Timur mulai menunjukkan perlambatan, karena tidak ada tambahan orang dinyatakan positif. Artinya, hingga pukul 16.00 Wib, Kamis 2 April 2020, jumlah terkonfirmasi positif tetap 103 orang.
Sementara untuk Pasien dalam Pengawasan (PDP) bertambah 150 orang sehingga totalnya menjadi 686 orang. Sementara Orang dalam Pengawasan (ODP) dari 7.328 menjadi 8.395 orang.
Sebaran daerah merah kemarin ada tambahan Kabupaten Nganjuk sudah masuk pada daerah terjangkit.
"Karena tracing ini memang sangat meluas, data ODP-nya 8395," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat jumpa pers di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis, 2 April 2020.
Dari jumlah ini pasien sembuh tetap 22 orang atau 21,3 persen. Yakni, tiga orang dari RSU Saiful Anwar Malang, 13 dari Surabaya (RSUD dr Soetomo Surabaya dan RSUA Surabaya), satu dari Kabupaten Blitar dan lima dari Magetan.
Sementara orang meninggal, kata Khofifah, bertambah dua orang yakni satu orang dari Surabaya, dan satu orang dari Sidoarjo. Dengan begitu, ada 11 orang setara dengan 10,6 persen.
"Sebaran daerah merah kemarin ada tambahan Kabupaten Nganjuk sudah masuk pada daerah terjangkit," tuturnya.
Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama ini terus menyampaikan kepada semua masyarakat agar kembali meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan tanpa diikuti kepanikan. Khofifah juga tidak pernah berhenti mengimbau agar tinggal di rumah untuk memberi keamanan bagi masyarakat lain.
Tak hanya itu saja, untuk memberikan perlindungan kepastian dan rasa aman kepada masyarakat, dokter yang siap memberi layanan ada 14.438 orang. Dari jumlah itu dokter spesialis paru ada 152 orang. Untuk tenaga medis di Jawa Timur ini ada 33.377 orang, relawan mahasiswa tenaga kesehatan pada 1.862 orang.

Pemprov Bali Akan Terapkan PSBB
Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan terjadi penambahan satu pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh. Dengan demikian, total sudah 11 orang pasien dinyatakan sembuh.
"Secara kumulatif pasien yang sembuh adalah 11 orang, terdiri dari dua WNA dan sembilan WNI," ujarnya saat teleconference, Kamis, 2 April 2020.
Dewa Made juga menyampaikan per Kamis, 2 April 2020 tidak ada penambahan pasien positif Covid-19.
"Untuk hasil uji lab per Kamis 2 April 2020, tidak ada penambahan kasus positif dari jumlah kumulatifnya masih tetap 25 orang. Sama dengan kemarin. Sementara untuk yang negatif ada penambahan sebanyak 15 orang," ujarnya.
Sedangkan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah sembilang orang terdiri dari satu WNA dan delapan orang WNI dan total 166 orang.
Sementara itu, Dewa Made mengatakan Guberur Bali I Wayan Koster akan menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inspres) untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai pandemi Covid-19 di Provinsi Bali.
"Maka Pemprov Bali meresponnya dengan mengambil tindakan-tindakan lebih tegas lagi yakni memberikan Instruksi Gubernur Bali tentang penguatan pencegahan dan penanganan Covid-19. Substansi dari Instruksi Gubernur ini adalah lebih tinggi tingkatannya dari dilakukan sebelumnya," tuturnya.
Dewa Made mengaku dengan adanya Instruksi Gubernur Bali Nomor 8551 Tahun 2020 menjadi penguatan upaya pencegahan Covid-19 yang telah dilakukan sebelumnya.
Dewa Made menjelaskan dalan instruksi gubernur tersebut berisikan bawah perjalanan ke luar dan atau masuk ke Bali hanya dapat dilakukan apabila terdapat keperluan yang sangat mendesak, atau warga negara asing akan kembali ke negaranya.
"Bandara dan pelabuhan kami minta meningkatkan pengawasan dan seleksi secara ketat terhadap perlintasan orang dan atau penumpang sesuai protokol pintu masuk," kata Dewa Made. []