Jakarta – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, meluncurkan program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK).
Program ini masuk dalam ‘Merdeka Belajar’ episode ke-8. Yang merupakan perwujudan visi Presiden Joko Widodo membenahi pendidikan vokasi sebagai strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
160 kampus Indonesia PTN, PTS ada politeknik, universitas, institut, sekolah tinggi dan sebagainya, ini kakak yang kita andalkan.
Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengatakan, sebanyak 160 perguruan tinggi telah terpilih untuk mendampingi SMK Pusat Keunggulan tahun 2021 ini. Bahkan proses seleksi, telah telah dilakukan sebelum program ini diluncurkan.
"160 kampus Indonesia PTN, PTS ada politeknik, universitas, institut, sekolah tinggi dan sebagainya, ini kakak yang kita andalkan," tutur Wikan dalam Webinar Bincang Pendidikan, belum lama ini.

Wikan percaya, kemampuan para perguruan tinggi yang telah diseleksi tersebut akan dapat membantu Kemendikbud mendampingi SMK PK. Nantinya, 160 Perguruan Tinggi ini, akan mendampingi sekitar 900 SMK PK yang menjadi target tahun ini.
"Ini kakak yang kita andalkan, karena mereka sudah membuktikan link and match ke industi, bikin macem-macem. Dan sektornya ada kreatif, mesin industri, konstruksi, hospitality, maritim, pertanian dan sebagainya," jelasnya.
Adapun peran institusi pendamping SMK PK yakni, melaksanakan kegiatan sesuai dengan tujuan Program SMK Pusat Keunggulan, menganalisa kekuatan dan kelemahan, serta mengembangkan potensi yang ada di sekolah, baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya, untuk mencapai tujuan Program SMK Pusat Keunggulan.
Selanjutnya, mendampingi Sekolah dalam mencapai target luaran, hasil dan dampak (output, outcome, impact) yang diinginkan serta menjadi perpanjangan tangan Kemendikbud dalam melakukan Program Oversight.
Sementara kriteria untuk menjadi perguruan tinggi pendamping dalam program SMK PK adalah, Perguruan Tinggi tersebut memiliki akreditasi institusi minimal B/Baik Sekali. Khusus untuk Poltek Negeri, minimal Baik, dengan minimal usia pendirian 15 tahun.
Kemudian, memiliki rekam jejak bekerja sama dengan DUDI dengan ruang lingkup minimal 5 dan diprioritaskan yang pernah mendampingi atau membina SMK serta memiliki prodi yang searah/selaras dengan kompetensi keahlian yang dikembangkan di SMK.
- Baca juga : Program SMK Pusat Keunggulan Kemendikbud Tuai Dukungan
- Baca juga : 8 Upaya Kemendikbud Selaraskan SMK dengan Dunia Kerja Melalui SMK Pusat Keunggulan
Wikan juga menegaskan, ide pendampingan oleh perguruan tinggi vokasi terlontar dari mulut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Selain itu, Wikan juga mengharapkan nantinya perguruan tinggi vokasi turut berkolaborasi mensukseskan langkah SMK PK.
"Artinya kita juga minta bantuan politeknik, universitas yang tentunya di sini terjadi saling belajar antar perguruan tinggi untuk saling belajar mendampingi SMK," tandas Wikan. []