Jakarta, Tagar (29/8/2017) - Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto mengaku tengah mendalami informasi terbaru terkait adanya sejumlah kelompok luar yang secara langsung mendukung praktek Saracen."Kita dalami peran mereka termasuk kelompok yang bersosialisasi dengan Saracen ini," sebut Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (29/8).
Sementara dari hasil penyelidikan, Kabag Penum Martinus Sitompul mengungkapkan pihaknya telah menemukan adanya tiga kelompok yang berperan langsung menjalankan praktek Saracen. "Pertama adanya kelompok inti, yang berjumlah sekitar 22 orang," ujar Martinus di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (29/8).
Martinus melanjutkan, peran 22 orang itu adalah memproduksi, memuat konten, memberikan data target sasaran, serta memilih jenis sosial media (sosmed) guna mempublikasikan konten tersebut. "Kemudian ada kelompok pendukung sekitar 11 orang. Mereka yang memutuskan akan produksi dan distribusikan kemana, upload kemana, posting kemana. Ini yang mereka kerjakan," ungkapnya.
Sementara untuk kelompok terakhir, merupakan kelompok follower atau pengikut. Menurutnya, siapapun dapat menjadi bagian dari kelompok tersebut, karena tugasnya meneruskan informasi yang sudah diproduksi dan didistribusikan.
"Siapa saja anggotanya? bisa saja kita. Karena (akun) kita kemudian dihack, dibajak, dan masuk kedalam grup untuk meneruskan beritanya. Atau kita yang menerima dalam medsos kita menerima meme atau berita hoax kemudian kita sebarkan," lanjutnya.
Untuk saat ini pihaknya akan lanjutkan penyelidikan kepada sejumlah kelompok ini. Hingga kini, pihaknya juga sudah mengantongi beberapa nama serta jumlah anggota dari kelompok tersebut. (ard)