Jakarta - Orang yang belum tahu mungkin sempat berpikir bahwa Kota Tegal dan Kabupaten Tegal adalah sama. Ternyata ini adalah dua hal yang berbeda. Kota Tegal adalah kota madya dipimpin seorang wali kota, sedangkan Tegal adalah kabupaten dipimpin seorang bupati.
Pemerintahan tertinggi di Indonesia adalah pemerintah pusat dipimpin seorang presiden, kemudian pemerintah daerah tingkat I atau provinsi dipimpin seorang gubernur. Berikutnya pemerintah daerah tingkat II, terdapat kabupaten dan kotamadya. Kabupaten dipimpin seorang bupati, kota madya dipimpin seorang wali kota. Selanjutnya pemerintahan kecamatan dipimpin seorang camat, dan pemerintahan terendah yaitu desa atau kelurahan dipimpin seorang kepala desa atau lurah.
Kabupaten
- Kepala pemerintahan disebut Bupati
- Wilayah pemerintahan daerah kabupaten relatif lebih luas
- Kepadatan penduduk di kabupaten lebih rendah
- Penduduk kabupaten umumnya bergerak di bidang pertanian atau bersifat agraris
- Wilayah kabupaten terdapat kecamatan, kelurahan, dan desa atau kampung (Desa merupakan daerah otonom tersendiri di wilayah daerah kabupaten, sehingga memiliki anggaran sendiri, termasuk sumber pendapatan yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD kabupaten)
- Penduduk kabupaten memiliki tingkat pendidikan dan kesehatan kurang baik
- Fasilitas pelayanan publik lebih buruk dari kota
- Rata-rata Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di kabupaten lebih rendah daripada PDRB kota madya (Hal ini berimplikasi pada proporsi sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang dapat dipungut oleh pemerintah daerah).
Kota atau Kota Madya
- Kota Madya atau Kotamadya adalah sebuah wilayah yang dikepalai seorang wali kota. Dalam konteks Indonesia, istilah ini merujuk pada istilah lama untuk Kota. Sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, sebutan kota madya secara resmi diganti dengan Kota.
- Kepala pemerintahan pada Kota Madya adalah seorang Wali Kota.
- Wilayah pemerintahan daerah kota madya lebih kecil
- Kepadatan penduduk lebih tinggi
- Penduduk kota umumnya bergerak di bidang perdagangan dan jasa
- Penduduk kota (kota madya) memiliki tingkat pendidikan dan kesehatan yang lebih baik
- Fasilitas pelayanan publik lebih baik
- Rata-rata Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di kota lebih tinggi daripada PDRB kabupaten (Hal ini berimplikasi pada proporsi sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang dapat dipungut oleh pemerintah daerah).
Kota Tegal
Kota Tegal, satu di antara wilayah otonom di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini pernah menjadi cikal-bakal berdirinya Korps Marinir seperti tercatat dalam Pangkalan IV Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Tegal dengan nama Corps Mariniers, pada 15 November 1945.
Kota Tegal berbatasan dengan Kabupaten Brebes di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah utara, serta Kabupaten Tegal di sebelah selatan dan timur. Kota Tegal berdiri ulang taadalah 12 April 1580.
Penggunaan nama atau kata Tegal mengacu pada istilah tegalan, tetegil atau ladang, atau nama sebuah desa yang pada mulanya adalah merupakan bagian dari Kabupaten Pemalang yang setia kepada trah Kerajaan Pajang.
Kota ini berada di jalur pantai utara (pantura) Jawa Tengah, terletak 165 km sebelah barat Kota Semarang atau 329 km sebelah timur Jakarta. Terletak di antara 109°08’ - 109°10’ Bujur Timur dan 6°50’ - 6°53’ Lintang selatan, dengan wilayah seluas 39,68 Km² atau kurang lebih 3.968 hektare.
Kota Tegal berada di wilayah Pantura, dari peta orientasi Provinsi Jawa Tengah berada di Wilayah Barat, dengan bentang terjauh utara ke selatan 6,7 Km dan barat ke timur 9,7 Km. Dilihat dari letak geografis, posisi Tegal sangat strategis sebagai penghubung jalur perekonomian lintas nasional dan regional di wilayah Pantura yaitu dari barat ke timur (Jakarta-Tegal-Semarang-Surabaya) dengan wilayah tengah dan selatan Pulai Jawa (Jakarta-Tegal-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya) dan sebaliknya. Dengan curah hujan yang sangat rendah, temperatur (suhu) rata-rata kota ini mencapai 35 derajat celsius.
Wali Kota Tegal dari Masa ke Masa
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono. (Foto: Dok Tagar/Farid Firdaus)
- D.J. Spanjaard, 1929-1933
- J.J.Ph. Koppenol, 1933-1935
- A.M. Pino, 1935-1937
- Mr. W.A. Court, 1937-1941
- H. Leenmans, 1941-1942
- Besar Mertokoesoemo, 1942-1945
- R. Soengeb Reksoatmodjo, 1945-1948
- HRM. Suputro Brotodihardjo, 1948-1962
- Tadi Pranoto, 1962-1965
- R. Soebagjo, 1965-1967
- Sardjoe, 1967-1979
- Arjoto, 1979-1984
- Sjamsuri Mastur, 1984-1989
- M. Zakir, 1989-1999
- Adi Winarso, 1999-2009
- Ikmal Jaya, 2009-2014
- Siti Masitha Soeparno, 2014-2017
- Nursholeh, 2017-2019
- Dedy Yon Supriyono, 23 Maret 2019-sekarang
Kabupaten Tegal
Tegal adalah satu di antara kabupaten yang terletak di bagian barat laut Provinsi Jawa Tengah. Luasnya adalah 876,10 km2. Pusat administrasinya dulu berada di Kota Tegal yang terletak di sudut barat laut kabupaten ini, tetapi kemudian Kota Tegal secara administratif terpisah dari kabupaten dan membentuk wilayah sendiri. Kemudian digantikan Kota Slawi sebagai pusat administrasi Kabupaten Tegal hingga saat ini, merupakan pinggiran kota, terletak sekitar 20 km dari selatan pusat kota dan dalam batas kabupaten.
Nama Tegal berasal dari nama Tetegal, tanah subur yang mampu menghasilkan tanaman pertanian. Sumber lain menyatakan, nama Tegal dipercaya berasal dari kata Teteguall. Sebutan yang diberikan seorang pedagang asal Portugis yaitu Tome Pires yang singgah di Pelabuhan Tegal pada tahun 1500–an.
Kabupaten Tegal berdiri pada 18 Mei 1601 pada saat Ki Gede Sebayu diangkat sebagai juru demung di Tegal oleh Sultan Mataram, dan mulai membangun daerah ini.
Bagian utara Kabupaten Tegal merupakan dataran rendah. Sedangkan di bagian selatan merupakan pegunungan, dengan puncaknya Gunung Slamet (3.428 meter). Di perbatasan Kabupaten Pemalang, terdapat rangkaian perbukitan terjal dan sungai besar yang mengalir, yaitu Kali Gung dan Kali Erang, keduanya bermata air di hulu Gunung Slamet.
Kabupaten Tegal terletak di bagian barat laut Provinsi Jawa Tengah, dengan letak geografis 108°57'6"–109°21'30" BT dan 6°02'41"–7°15'30" LS. Dan mempunyai letak yang strategis pada jalan Semarang - Tegal - Cirebon serta Semarang - Tegal - Purwokerto dan Cilacap, dengan fasilitas pelabuhan di Kota Tegal.
Batas wilayah, utara Laut Jawa dan Kota Tegal, timur Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Purbalingga, selatan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas, barat Kabupaten Brebes dan Kota Tegal.
Bupati Tegal dari Pertama Sampai Terkini
Bupati Tegal Umi Azizah. (Foto: Dok Tagar/Farid Firdaus)
- Ki Gede Sebayu, 1601-1620
- Ki Gede Honggowono, 1620-1625
- Pangeran Adipati Martoloyo, 1625-1678
- Tumenggung Sindurejo (Pranantaka), 1678-1679
- Tumenggung Honggowono (Reksonegoro),1679 - 1680
- Tumenggung Secowijoyo, 1680-1697
- Tumenggung Secomenggolo, 1697-1700
- Tritonoto, 1700-1702
- Tumenggung Bodroyudo Secowardoyo I ( Reksonegoro II ), 1702-1746
- Tumenggung Secowardoyo II ( Reksonegoro III ), 1746-1776
- Tumenggung Kartoyodo (Reksonegoro IV), 1776-1800
- R. M. Panji Haji Cokronegoro VI, 1800-1816
- Tumenggung Surenggrono, 1816-1816
- Tumenggung Sumodiwangso/ Surodiwongso, Suroloyo (Reksonegoro),1816-1819
- Tumenggung Secomenggolo, 1819-1821
- R. M. A. Reksonegoro IV, 1821-1857
- Tumenggung Sosronegoro, 1857-1858
- Mas Ronggo Surodipuro, 1858-1862
- R. Tumenggung Widyodiningrat, 1862-1864
- R. Tumenggung Panji Sosrokusumo, 1864-1869
- R. M. Ore (R. M. A. Reksonegoro VII),1869 - ....
- R. M. Kis (R. M. A. Reksonegoro VIII).... -1903
- R. M. Suyitno (R. M. A. Reksonegoro IX),1903-1929
- R. M. Susmono (R. M. A. Reksonegoro X), 1929-1935
- J. Patih R. Subiyanto, 1935-1937
- R. Tumenggung Slamet Kertonegoro, 1937-1942
- Mr. Moh. Besar, 1942-1944
- Raden Sunaryo, 1944-1945
- Kiai Abu Syujai, 1945-1946
- Prawoto Sudibyo, 1946-1948
- R. Soeputro, 1948-1949
- R. M. Susmono Reksonegoro, 1949-1950
- R. M. Sumindro, 1950-1955
- R. M. Projosumarto, 1955-1960
- Sutoro, 1960-1966
- Munadi, 1966-1966 Pejabat Bupati
- R. Sutarjo, 1966-1967 Pejabat Bupati
- Kol. R. Soepadi Joedodarmo, 1967-1973
- Letkol R. Samino Sastrosuwignyo, 1973-1977
- Drs. Herman Sumarmo, 1977-1978 yang menjalankan tugas bupati
- Hasyim Dirjosubroto, 1978-1989
- Drs. H. Wienachto, 1989-1991
- Drs. Sudiatno, 1991-1991 Yang Menjalankan Tugas Bupati
- Drs. H. Soetjipto, 1991-1998
- Drs. Setiawan Sadono1998-1999 Pelaksana Tugas Bupati
- Drs. H. Soediharto, 1999-2004
- Agus Riyanto, S.Sos, MM., 2004-2009
- Agus Riyanto, S.Sos, MM., 2009-2011
- H. M. Herry Soelistyawan, SH, M.Hum, 2011-2013
- Drs. Haron Bagas Prakosa, M.Hum, 2013-2013 Plt Bupati
- Ir. Satrio Hidayat, 2013-2014 Pejabat Bupati
- Dr (HC). Ki Enthus Susmono, 2014-2018
- Drs. Sinoeng Nugroho Rahmadi, MM., 2018 Pejabat Sementara Bupati
- Dra. Hj. Ummi Azizah, 2018-sekarang. []
Baca juga:
- Siapa Kardinah, Namanya Jadi RS Covid-19 di Tegal
- Siapa Kariadi, Namanya Jadi RS Covid-19 di Semarang