Jakarta – Puluhan perempuan kembali melangsungkan unjuk rasa di Ibu Kota Kabul, Afghanistan, Minggu, 10 Oktober 2021, menuntut hak-hak mereka untuk bekerja dan memperoleh pendidikan.
Sejak Taliban mengambilalih Kabul, banyak yang khawatir akan pembatasan hak-hak perempuan oleh pemerintah baru itu. Sebagian perempuan dilaporkan telah dilarang untuk kembali bekerja dan bersekolah.
Salah seorang demonstran mengatakan “satu-satunya kejahatan yang dilakukan perempuan Afghanistan adalah karena menjadi perempuan.” Harifa Fatimy, yang juga ikut berdemonstrasi, mengatakan mereka memperjuangkan hak untuk bekerja, bersekolah dan ikut serta dalam partai politik.

Masyarakat internasional telah berulangkali menyampaikan keprihatinan terhadap pembatasan akses untuk mendapatkan pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan; baik di tingkat SMA maupun universitas. Juga peringatan akan kemungkinan kembali berlakunya aturan Taliban yang keras sebagaimana era tahun 1990an ketika mereka pertama kali memimpin Afghanistan (em/jm)/Associated Press/voaindonesia.com. []
Perempuan Afghanistan Tuntut Keterlibatan di Kabinet
Perempuan Afghanistan yang Ditembak Suami Bicara di Kanada
Wartawan Perempuan di Afghanistan Ditembak Mati
Anak-anak Jadi Korban Perang di Afghanistan