Perhatikan dan Kenali, Tanda Awal Kerusakan Mata Pada Anak

Kesalahan refraksi kondisi dimana cahaya yang diterima mata tak fokus pada retina, menghasilkan gambar kabur di retina berupa myopia, hyperopia dan astigmatism.
Kesehatan Mata Anak. Untuk mengidentifikasi anak yang mengalami gangguan indera penglihatan, menurut Dokter asal Filipina yang kerap dipanggil Candy itu, diperlukan vision screening. Namun, kendalanya sebagai orang dewasa kita harus menjelaskan setiap step (langkah), karena anak akan sulit menjelaskan kondisi penglihatannya. (Foto: Dok Song Il Kook)

Jakarta, (Tagar 23/10/2017) - Sembilan belas juta anak berusia dibawah 15 tahun mengalami kerusakan indera penglihatan, dan dua belas juta diantaranya menderita kesalahan refraksi. Jumlah tersebut didapatkan dari Laporan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO).

Kesalahan refraksi merupakan kondisi dimana cahaya yang diterima oleh mata tidak terfokus pada retina, sehingga menghasilkan gambar yang kabur di retina yang dapat berupa myopia, hyperopia dan astigmatism.

Kesalahan refraksi dapat disebabkan dua faktor pertama keturunan yaitu dari silsilah keluarga kedua lingkungan yaitu kebiasan anak.

"Penerangan yang kurang memadai dan juga posisi saat membaca, biasanya anak suka sambil tidur atau jarak mata dengan bacaan tidak semestinya, juga lamanya waktu terpapar bacaan perlu diperhatikan," ungkap Pediatric optometrist, Dr Scarlett G Cacayuran, di Jakarta, Kamis (19/10).

Kerusakan indera penglihatan, tentunya harus dicegah sejak dini dengan mengenali tanda-tandanya dari awal. Keluhan anak yang sering sakit kepala disertai pandangan yang kabur harus diwaspadai sebagai gejala awal kerusakan indera penglihatan.

"Anak sering sakit kepala, mengeluhkan pandangan yang kabur atau mengeluh huruf-huruf yang dia baca seakan berterbangan setelah membaca lama," ujarnya.

Gejala lain yang ditunjukan oleh anak adalah performanya di sekolah menurun. Hal tersebut karena anak cenderung mengantuk ketika melihat sinar terang. Sang anak juga cenderung sering mengucek mata dan mengeluarkan air mata yang berlebihan.

Untuk mengidentifikasi anak yang mengalami gangguan indera penglihatan, menurut Dokter asal Filipina yang kerap dipanggil Candy itu, diperlukan vision screening. Namun, kendalanya sebagai orang dewasa kita harus menjelaskan setiap step (langkah), karena anak akan sulit menjelaskan kondisi penglihatannya.

"Sangat susah melihat mereka fokus. Tidak seperti dewasa, anak kecil harus dijelaskan setiap step yang dilakukan kepadanya, harus secara menyenangkan," jelasnya.

Sebelum kerusakan indera penglihatan semakin buruk, Candy menyarankan agar orangtua mau memeriksakan mata anak setiap enam bulan sekali bagi yang belum memakai kacamata, dan tiga bulan sekali bagi anak yang sudah memakai kacamata. (nhn/ant)

Berita terkait