Sleman - Sekelompok pria terlibat adu jotos massal di Lapangan Gamping, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Akibat perkelahian itu, lima orang babak belur.
Kapolres Sleman, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Anton Firmanto saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Saat ini, polisi sedang mengusut motif dari kejadian itu. “Informasinya memang perkelahian antar kelompok. Motifnya masih kami dalami,” kata AKBP Anton kepada wartawan, Selasa, 1 Desember 2020.
Baca Juga:
Menurut AKBP Anton, perkelahian terjadi pada Senin, 30 November 2020 sekira pukul 16.00 WIB. Mulanya, sekelompok pemuda tersebut terlibat tantang-tantangan di media sosial.
Sebelum bertemu di lokasi kejadian, pria bernama Gesit Setiawan, 30 tahun, mendapat pesan dari seseorang di media sosial. Pria tersebut menantang Gesit untuk berkelahi dua lawan dua.
Seseorang terlihat babak belur saat terlibat dalam perkelahian massal di Lapangan Gamping, Sleman, Yogyakarta. (Foto: Screenshot video amatir)
Gesit yang berdomisili di Kampung Kadipaten Wetan, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Kraton ini pun menyanggupi permintaan lawannya. Akhirnya dia datang dari Kota Yogyakarta bersama temannya ke lokasi yang disepakati, yakni Lapangan Gamping, Sleman.
Setelah sampai di lapangan, ternyata jumlah lawan yang datang lebih banyak, tidak sesuai kesepakatan mereka. Meski begitu, duel massal tetap terjadi di lokasi tersebut.
Baca Juga:
Menurut AKBP Anton, perkelahian melibatkan 10 orang dengan menggunakan senjata tongkat besi. “Karena perkelahian itu, ada 5 orang korban yang mengalami luka-luka. Mereka dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping,” ucapnya.
AKBP Anton menambahkan, bahwa lima korban mengalami luka pada bagian kepala belakang diduga akibat terkena benda tumpul. “Dugaanya ada masalah pribadi. Namun kami tetap akan bertindak tegas mengusut perkara ini,” katanya. []