Jakarta - Psikolog seksual Zoya Amirin menilai Reynhard Sinaga, tersangka pemerkosa ratusan pria di Manchester, Inggris mengidap perilaku penyimpangan seksual kategori Necrophilia.
Menurut Zoya, penyimpangannya seksual itu dapat terbaca dari nyamannya Reynhald melakukan hubungan intim dengan orang bak 'mayat', tak sadar, dan tak memberikan efek balik.
"Karena harusnya orang normal gak mau berhubungan seks sama orang yang diam aja, gak ada reaksi balik. Orang pasti maunya ada reaksi balik. Nah, dia gak normal," kata Zoya kepada Tagar, Selasa, 7 Januari 2020.
Zoya menjelaskan, umumnya korban perkosaan pengidap Necrophilia adalah mayat. Namun, penyimpangan seksual ini berkembang kepada orang yang sedang koma karena sakit atau tidak sadarkan diri.
Parafilia itu tidak memiliki kemampuan sosial untuk menarik korbannya sampai sedemikian rupa. Kalau dia kan bisa, jago.
Reynhard, kata Zoya, mengembangkan gejala yang siginifikan terindikasi Necrophilia lantaran terbukti berhubungan intim dengan pria tak sadar dari kurun waktu 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.
"Symptoms yang dimilikinya ada presentasi dari other specified Paraphilic Disorder yaitu Necrophilia, namun belum sepenuhnya memenuhi kriteria tersebut," ujarnya.
Para korban diajak ke apartemen Reynhard dan ditawari minuman keras dan mereka terbangun keesokan harinya. (Foto: GREATER MANCHESTER POLICE)
Namun, Zoya mencatat kasus yang dilakukan oleh Reynhard melahirkan sejumlah perbedaan terkait sifat seorang pengidap Necrophilia. Dalam hal ini, pria yang akrab disapa Rey itu mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan baik ke siapapun, berbeda dengan karakter seorang penyimpangan seksual.
"Secara seksologi, agak unik. Karena kebanyakan mereka-mereka yang parafilia itu tidak memiliki kemampuan sosial untuk menarik korbannya sampai sedemikian rupa. Kalau dia kan bisa, jago," katanya.
"Dia memiliki sosial skill yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang yang mengidap perilaku penyimpangan seksual. Tapi dia punya ciri-ciri seperti Necrophilia," tutur Zoya.
Pengadilan Manchester, Inggris menjatuhkan vonis hukuman seumur hidup kepada Reynhard Sinaga setelah terbukti terlibat 159 kasus kekerasan seksual terhadap 48 pria. Dari 159 kasus, 136 merupakan kasus pemerkosaan, yang bahkan sejumlah korban diperkosa lebih dari satu kali.
Lembaga kejaksaan Inggris menyebut kasus pemerkosaan yang melibatkan tersangka Reynhard ini sebagai "the most prolific rapist", bila dibahasakan yaitu kasus pemerkosaan paling banyak dalam sejarah kriminal di negara ber-ibu kota London tersebut.
The Guradian dalam laporannya mengatakan pria asal Jambi, Indonesia itu tidak memperlihatkan mimik penyesalan sedikitpun ketika sidang atas kasusnya dipimpin Hakim Suzanne Goddard.
Reynhard menunjukkkan raut muka tanpa emosi. Jelang vonis dibacakan Hakim Suzanne, pria berusia 36 tahun itu disebut Guardian sempat menguap dan memainkan rambutnya yang tampak panjang.
Dalam putusannya, Hakim Suzanne mengatakan Reynhard tidak memperlihatkan sedikitpun penyesalan terkait ratusan kasus pemerkosaan yang menjeratnya. []