Jakarta - Pegiat media sosial Permadi Arya mengajak netizen bersikap adil kepada aparat keamanan yang menjaga demonstrasi mahasiswa hari-hari belakangan ini.
Ajakan Permadi tersebut diunggah dalam sebuah video yang kemudian viral, Kamis, 26 September 2019.
Dalam video, Permadi menunjukkan fakta bahwa para demonstran mengawalinya dengan berperilaku anarkis atau merusak, beramai-ramai melemparkan batu ke mobil polisi dan kendaraan yang melintas.
Berikut ini kutipan lengkap Permadi Arya dalam video tersebut.
"Setiap ada aksi demo, netizen selalu memviralkan video-video kekerasan oleh aparat. Seolah mengesampingkan fakta bahwa di demo tersebut juga ada aksi anarkisnya juga, ada bakar-bakarannya juga.
Memviralkan video-video kekerasan oleh aparat tanpa mempertimbangkan sebab-akibat, menurut saya tidak adil juga dong buat bapak-bapak aparat.
Tidak adil kita hanya memviralkan kekerasan oleh aparat tanpa mempertimbangkan sebab.
Petugas di lapangan itu cuma manusia. Mereka bukan robot. Mereka punya batas kesabaran.
Kita itu cuma netizen, kita itu cuma penonton, kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Saya yakin ada unsur sebab akibat.
Saya sengaja kumpulkan beberapa video yang viral di medsos, supaya kita dapat gambaran yang lebih obyektif, apa yang sebenarnya dilalui oleh bapak-bapak aparat,
Tak cukup merusak mobil aparat dan kendaraan yang lewat, mereka juga bakar-bakaran.
Lalu setelah menghadapi itu semua, bapak-bapak aparat ada yang kehilangan kesabaran.
Jadi saya pikir tidak adil juga kalau kita hanya memviralkan kekerasan oleh aparat tanpa mempertimbangkan sebab yang mungkin membuat bapak-bapak aparat kehilangan kesabaran."
Berikut foto screenshot video Permadi Arya menunjukkan perilaku anarkis demonstran.
Mahasiswa demonstran beramai-ramai melemparkan batu ke mobil polisi. (Foto: Screenshot video Permadi Arya)
Mahasiswa demonstran beramai-ramai mengepung dan merusak mobil aparat keamanan. (Foto: Screenshot video Permadi Arya)
Mahasiswa demonstran mengejar, menghadang dan merusak kendaraan yang melintas di jalan. (Foto: Screenshot video Permadi Arya)
Sebelumnya, demonstrasi berlangsung di beberapa kota di Indonesia. Aksi unjuk rasa mahasiswa ini menuntut pembatalan rancangan undang-undang kontroversial di antaranya rancangan undang-undang kitab undang-undang hukum pidana (RUU KUHP). []