Jakarta - Memiliki usaha mikro kecil menengah alias UMKM harus-harus pinter mencari celah terutama menghadapi pandemi virus corona. Beragam kanal digital untuk menjual barang dan jasa harus dicoba.
Di platform jual beli online Tokopedia, permintaan sayur sekaligus sembako, dan demand es krim tinggi sehingga mampu beradaptasi di tengah pandemi. Mereka bagian dari lebih dari 9 juta toko online di Tokopedia yang hampir isinya 100% UMKM.
"Penjual yang memiliki kanal pemasaran digital dinilai lebih tangguh menghadapi pandemi. Mereka berhasil mempertahankan kelangsungan bisnis dan memastikan lapangan pekerjaan tetap terjaga," kata External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 6 Oktober 2020.
Ilustrasi sayur dan buah-buahan. (Foto: Pixabay/FotoshopTofs)
Kondisi ini mendorong kami segera mengubah strategi dan mulai melakukan beberapa penyesuaian.
Ekhel menuturkan, salah satu penjual sayur sekaligus sembako yang mengalami lonjakan pesanan saat pandemi adalah toko online Sayur Home Delivery. Sedangkan toko penjual es krim di platform itu bernama Comeagain.
Adalah Hubertus Wim Djanoko dan istri, keduanya menjual sayur di kanal digital setelah bisnis istri Wim konveksinya tak bisa lagi dijalankan di awal-awal PSBB berlaku di Jakarta. Sedangkan Wim banting setir dari profesi auditor menjadi pebisnis sayur sekaligus sembako bersama istri.
“Walau konveksi tutup, kami harus membantu karyawan di konveksi agar tetap bisa bertahan di tengah pandemi. Saya akhirnya memutuskan keluar dari pekerjaan lama saya untuk bersama istri memulai bisnis lain yang lebih relevan agar bisa mendorong penghasilan,” ujar Wim.
Kondisi masyarakat, yang tidak bisa bepergian ke luar rumah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, menjadi peluang usaha yang dimanfaatkan Wim dengan membuka usaha toko online. “Keinginan saya untuk menjadi pebisnis sejak lama akhirnya terwujud. Pandemi menjadi momentum tersendiri bagi saya untuk memulai berbisnis lewat kanal digital,” kata Wim.
Ilustrasi es krim. (Foto: Instagram/@food_ieblog/li_loveatfirstbite)
Hal senada dikatakan Richwan Hartono. Dia mengaku, membangun bisnis es krimnya yang terinspirasi dari cuaca Jakarta yang panas bersama rekannya yang bernama Amie Tan, rekannya telah memiliki pengalaman di bidang pastry.
"Kondisi ini mendorong kami segera mengubah strategi dan mulai melakukan beberapa penyesuaian demi mempertahankan bisnis dan lapangan pekerjaan, salah satunya dengan memanfaatkan kanal digital," tutur Richman.